Tampilkan postingan dengan label Infrastruktur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Infrastruktur. Tampilkan semua postingan

Kamis, 30 Mei 2013

DPU Blora : Proyek PPIP 2013 di 26 Desa Tak Boleh Diborongkan

BLORA. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum memberi kepercayaan kepada 26 desa di Blora untuk melaksanakan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP). Setiap desa mendapat alokasi dana sebesar Rp 250 juta. Hanya saja dalam pelaksanaan proyek PPIP tidak boleh diborongkan.

"Kami ingatkan sekali lagi pelaksanaan kegiatan dalam PPIP adalah secara swakelola masyarakat, tidak boleh diborongkan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Blora, Bondan Sukarno, Kamis (30/5).

Menurutnya seluruh proses kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan dilakukan oleh masyarakat sendiri. Bondan Sukarno yang juga Asisten II Setda Blora menyatakan PPIP sudah mulai dilaksanakan di Blora sejak 2005. Hanya saja ketika namanya adalah Program Konpensasi Pengurangan Subsidi (PKPS) BBM.

Di tahun 2005 desa pelaksana PPIP sebanyak 33 desa, 2007 13 desa, 2008 10 desa, 2009 10 desa, 2010 3 desa, 2011 21 desa dan 2012 sebanyak 25 desa.

Dari kegiatan PPIP tersebut telah terbangun jalan sepanjang 79 kilometer dengan lebar 2,5 meter. Jalan tersebut dengan aspal penestrasi, rabat beton dan paving.

Selain itu telah dibangun juga jalan makadam sejauh 90 kilometer serta enam buah jembatan, irigasi sederhana dan fasilitas air minum. "Yang melaksanakan masyarakat yang menikmati juga masyarakat," kata Bondan Sukarno.

Adapun 26 desa pelaksana PPIP tahun ini adalah; Desa Temulus dan Desa Kutukan Kecamatan Randublatung, Desa Mojorembun Kecamatan Kradenan, Desa Gondel, Kemantren, Nglandeyan, dan Desa Kalen Kecamatan Kedungtuban.

Kemudian Desa Gombang dan Desa Jurangjero Kecamatan Bogorejo, Desa Jomblang, Semampir, Balong, Puledagel, Waru Kecamatan Jepon, serta Desa Jatiklampok dan Gedongsari Kecamatan Banjarejo.

Lalu Desa Gempolrejo Tunjungan, Desa Kalinanas Japah, Desa Kembang dan Buluroto Kecamatan Banjarejo. Serta Desa Tambahrejo Tunjungan, Desa Karangtengah, Sumberejo, Srigading Kecamatan Ngawen serta Desa Bejirejo Kunduran dan Desa Bicak Todanan. (rs-infoBlora - Suara Merdeka)

Rabu, 29 Mei 2013

Lewati 20 Desa, P2T Akan Data Ulang Tanah Yang Terkena Proyek Jalur Double Track di Blora

BLORA. Pengecekan ulang akan dilakukan Panitia Pengadaan Tanah (P2T) terhadap tanah warga di sepanjang jalur kereta api yang terkena proyek rel ganda (double track). Pengecekan ini untuk memvalidkan data luasan tanah dan kepemilikan.

Serta masih ada aset di atas tanah warga yang belum masuk pendataan. "Nanti akan dicek dan didata semua apa saja yang ada di atas tanah itu," Kata Kabag Humas dan Protokol Setda Blora, Kunto Aji kemarin.

Rencananya pengecekan oleh tim P2T dilakukan minggu depan. Saat ini P2T masih merevisi data luas tanah dan pemiliknya. Sebab Badan Pertanahan Nasional (BPN) menilai banyak data masuk yang keliru. Kekeliruan terutama data terkait pemilik tanah yng dibebaskan. "Ada yang pemilik tanahnya sudah meninggal, sehingga harus dibalik jadi ahli waris," kata Kunto Aji

Selain luas dan pemilik, P2T juga mendapat keluhan tentang masalah sisa tanah. Warga meminta PT.KAI sekaligus membeli tnh tersebut.Alasannya karena masalah ekonomis, tanah terletak di pinggir rel kereta api.

"Saat di lapangan semua akan didata dan dilaporkan," katanya

Pengecekan ke lapangan, kata dia pembebasan lahan belum bisa dilakukan secepatnya. Sebab setelah pendataan dilanjutkan musyawarah antara pemilik tanah dengan P2T untuk menentukan harga tanah.

"Warga tidak boleh dirugikan, semua aset nanti akan diganti," tegasnya.

Meskipun tim sudah mengantongi harga tanah sesuai survey, tapi masih belum dibuka. Jika dalam musyawarah nanti disepakati harga tanah, akan dilanjutkan pembayaran dan pembebasan. Selanjutnya proyek double track dapat dilakukan pembangunannya.

Walaupun belum ada pembebasan, proyek pembangunan jalur ganda terus dilakukan di tanah milik PT.KAI . Sebaliknya tanah warga yang belum dibebaskan dipasang garis pembatas. Sebab kebanyakan tanah warga masih ada berdiri bangunan rumah.

Berdasarkan pengukuran patok-patok pembatas, tanah warga yang akan dibebaskan sekitar 146.869 meter persegi. Tanah tersebut milik 748 warga di 20 Desa mulai Kecamatan Jati, Randublatung,v Kedungtuban dan Cepu. Ada juga tanah Perhutani yang diatasnya ada tanaman. (rs-infoBlora - Jawa Pos Grup)

Jumat, 24 Mei 2013

Bina Marga Jateng : Perbaikan Ruas Jalan Propinsi di Kab.Blora Bertahap

BLORA. Belum semua Jalan Propinsi Jawa Tengah di Kabupaten Blora mendapatkan perbaikan dari Dinas Bina Marga Jawa Tengah. Misalnya Jalan Cepu-Randublatung-Doplang. Padahal kerusakan di ruas jalan tersebut sudah terjadi sejak lama dantergolong kerusakan yang parah. Tiap hari jalur ini padat kendaraan bertonase berat karena merupakan alternatif menuju Semarang dari Cepu.

Diduga para supir kendaraan berat ini lebih memilih lewat jalan Cepu-Randublatung karena menghindari keberadaan jembatan timbang di Sambong. Karena jika melewati jembatan timbang tentu saja harus membayar iuran sesuai beban muatan yang dibawanya. Padahal jalur Cepu-Randublatung lebih sempit jika dibandingkan Cepu-Blora.

Banyak kendaraan berat dan truk melaju berbaur dengan pengendara sepeda motor. Sehingga kalan Cepu-Randublatung semakin padat padahal jalannya sudah rusk tetapi para pengemudi truk masih sala memilih jalur ini.

"Banyak lubang menganga di pinggir atau ditengah jalan Cepu-Randublatung. Kalau tidak hati-hati pengendara motor bisa jatuh," kata Rudi pengendara motor warga Cepu.

Lubang yang menganga tersebut diantaranya berada di wilayah yang kanan kirinya merupakan pemukiman warga seperti di wilayah Tambakromo, Mulyorejo hingga Mernung.

Betonisasi
Menurut Rudi, warga sudah beberapa kali memperbaiki secara swadaya mengurug lubang dengan batu dan tanah. Tetapi lantaran setiap hari jalan tersebut sering dilewati kendaraan besar dan ramai, perbaikan swadaya itupun seakan tak berarti.

"Kami lihat Jalan Propinsi Jateng di wilayah Blora sudah banyak yang mulai diperbaiki, tapi mengapa kerusakan jalan di jalan Cepu-Randublatung belum diperbaiki," kata Nurma warga Kec.Kedungtuban.

Dihubungi terpisah, Kepala Balai Pelaksana Teknis Bina Marga (BPTBM) Purwodadi, Dinas Bina Marga Jawa Tengah yang membawahi Grobogan dan Blora, Suwito mengungkapkan perbaikan kerusakan jalan propinsidi wilayah Blora dilakukan bertahap. Menurutnya saat ini petugas Bina Marga Jateng sedang mengadakan perbaikan kerusakan di jalan Blora-Cepu.

"Setelah perbaikan reguler di ruas Jalan Blora-Cepu selesai akan dilanjutkan dengan perbaikan ruas Cepu-Randublatung," ujarnya.

Dia menyebutkan, selain perbaikan reguler, tahun ini sejumlah proyek perbaikan jalan Propinsi Jateng dilakukan di Blora. Diantaranya berupa betonisasi jalan di beberapa titik ruas Jalan Kunduran-Blora. Serta betonisasi di beberapa titik di wilayah Kedungtuban. (rs-infoBlora - Sura Merdeka)

Rabu, 22 Mei 2013

Jelang Revitalisasi, Tim Lakukan Penghapusan Aset Pasar Jepon

BLORA. Dalam waktu dekat Pemkab Blora akan merevitalisasi Pasar Jepon dan segera melakukan penghapusan aset pasar yang lama.

Penghapusan aset pasar yang lama  dilakukan tim dari DPPKAD, Satpol PP, Setda Blora, dan Disperindagkop UMKM Blora. Hal ini disampaikan sekretaris Disperindagkop UMKM Blora, Sutikno di ruang kerjanya.

"Kami sudah sosialisasikan rencana revitalisasi pasar ini dengan para pedagang. Intinya mereka akan dipindah ke belakang begitu pembangunan dimulai. Namun untuk pelaksanaan pembangunan revitalisasi tersebut menunggu tahapan penghapusan aset pasar lama dulu," kata Sutikno.

Rencana revitalisasi Pasar jepon sudah mulai dilakukan tahun lalu. Wakil Menteri Perdagangan sudah meninjau lokasi. Beberapa pekan lalu Tim Pemkab Blora di Ruang Rapat Bupati Blora Djoko Nugroho juga telah mendengarkan pemaparan tentang Detail Engenering Design (DED) untuk rencana tata ruang bangunan pasar.

Sutikno menjelaskan bahwa setelah tim dari Kementrian Perdagangan mengecek lokasi revitalisasi pasar dari semula akan memindahkan Pasar Induk Blora ke Pasar Hewan Ponan tidak jadi. Sebab para pedagang belum terbiasa dengan langsung pindah lokasi berjualan.

"Untuk di Pasar Jepon sebagian sudah dimulai tahapannya. Kita sudah sosialisasikan kepada para pedagang dan harapan kami secepatnya dapat terselesaikan," ungkapnya.

Pedagang sembako di toko kelontongan Pasar Jepon Siti Sumirah mengaku telah mendapatkan sosialisasi tentang rencana revitalisasi Pasar Jepon. Dalam sosialisasi tersebut pihaknya dan para pedagang lainnya intinya patuh terhadap apa yang diperintahkan oleh Pemkab Blora.

"Kita siap misalnya harus pindah lokasi berjualan di belakang Pasar apabila pembangunan fisiknya dimulai. Harapan kami nanti sebelum Idul Fitri tahun ini bisa selesai," pintanya. (rs-infoBlora)

Selasa, 21 Mei 2013

Sudah Dua Tahun Saluran Irigasi Waduk Greneng Jebol, Petani Perbaiki Secara Swadaya

BLORA. Puluhan petani yang ada di Dukuh Greneng, Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Blora terpaksa harus memperbaiki sendiri tanggul saluran irigasi Waduk Greneng yang jebol dengan terpal plastik yang biasa untuk jemur gabah.

Parahnya jebolnya saluran irigasi tersebut sudah berlangsung selama dua tahun lalu. Akibatnya saat musim hujan air banyak yang meluber sampai menggenangi jalan disekelilingnya dan padi di sawah terendam.

Salah seorang Petani, Sunari mengatakan, jebolnya tanggul irigasi yang ada itu sangat menyusahkan pemilik sawah, sebab saat air sedikit beberapa sawah tidak kebagian air, dan saat air banyak di musim penghujan malah merendam seluruh tanaman yang ada disekitarnya.

"Sudah dua tahun ini sudah tidak ada perbaikan, kami terpaksa memberikan terpal dan membelokkan aliran karena tanggul irigasi yang lama sudah tertutup, " kata Sunari.

"Para Petani juga sudah melaporkan hal ini kepada Desa dan Camat, tetapi hingga saat ini belum ada tindakan perbaikan, jadi kami para petani yang repot," kata Muri, Petani lainnya.

Menurutnya tanggul irigasi yang berasal dari Waduk Greneng itu sebenarnya sudah pernah diperbaiki, tetapi pada tahun 2008 dan 2011, saat itu dananya dari Komite Investasi Desa (KID).

Bersifat Sementara
Saat ini dengan hanya diberikan terpal plastik yang sifatnya hanya sementara, karena air sering mbrobos keluar. Selama ini dirinya sudah tiga kali mengganti terpal plastik tersebut. Dia memastikan panjang tanggul irigasi yang jebol sekitar 15 meter di bagian utara sedangkan bagian selatan sekitar 8 meter. "Kami minta Pemkab atau Dinas terkait bisa segera memperbaiki" pintanya.

Sementara itu, Aktivis dari LSM Laskar Ampera Blora, SInggih Hartono yang juga merupakan mantan anggota DPRD periode 2004-2009 ikut mempertanyakan hal itu. Karena itu pada waktu dekat ini akan mencari informasi tentang instansi mana yang bertanggungjawab, sehingga bisa segera diperbaiki. "Ini keterlaluan, sudah tahu tanggul jebol malah dibiarkan," kata Singgih, Senin (20/5) kemarin (Suara Merdeka - infoBlora)

Senin, 20 Mei 2013

Tunggu Perbaikan dari Pemkab, Muspika Kec.Randublatung Perbaiki Lubang Jalan Wulung - Kalisari

BLORA. Tahun ini perbaikan jalan Randublatung - Blora memang sudah direncanakan. Sambil menunggu pelaksanaan perbaikan dari Pemkab tersebut, kegiatan karya bhakti menambal jalan yang berlubang masih terus dilakukan dan mejadi program kerja yang berkelanjutan serta akan dilakukan setiap satu minggu sekali dari Koramil 09/Randublatung Kodim 0721/Blora bekerjasama dengan Muspika Kec.Randublatung di lokasi Km 2 Kelurahan Wulung Kec. Randublatung.

Pelaksanaan dilakukan bersama-sama saling bahu membahu antara TNI, Muspika, Polhut, Mts Pesantren Sabilil Muttaqien serta masyarakat setempat, Senin kemarin (20/05 )/
Kegiatan menambal jalan yang berlubang dengan harapan bisa memberi kenyamanan, keselamatan serta minimal mengurangi angka kecelakaan berlalu lintas di jalan raya, Kegiatan ini dilakukan secara gotong royong antara TNI, Muspika serta masyarakat setempat, sehingga terwujud kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Demikian yang disampaikan Danramil 09/Randublatung Kapten Inf Tejo Mulyanto. ( Dim 0721/Blora ) - (infoBlora)

Jumat, 17 Mei 2013

Kodim 0721/Blora Bersama Warga Membangun Jalan di Desa Sambongrejo

BLORA. Berbagai upaya selalu dilakukan jajaran TNI agar selalu dekat dengan warga masyarakat. Salah satunya melalui program TMMD. Tahun 2013 ini telah mulai dilaksanakan TMMD Sengkuyung Tahap I oleh Personil TNI di Jajaran Kodim 1721 Blora.
 
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I Tahun 2013 diadakan di Ds. Sambongrejo Kec. Tunjungan Kab. Blora, kegiatan fisik membangun  Jalan Telford (makadam) P.1.455 m x L. 2,5 m,  sudah berjalan dan di laksanakan sejak dua minggu yang lalu dengan melaksanakan Pra TMMD . (16/05)
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan fisik dilaksanakan Pra TMMD , agar kegiatan selama kurun waktu 21 hari bisa berjalan dengan baik dan lancar sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan tepat waktu, kegiatan dilaksanakan dengan gotong royong saling bahu membahu antara anggota TNI, Polri serta masyarakat setempat . Sehingga terwujud kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Demikian yang disampaikan Pasiter Kodim 0721/Blora Kapten Inf Supartono. ( Dim 0721/Blora ) - (infoBlora)

Kamis, 16 Mei 2013

Warga Sumber, Kec.Kradenan Berdemo ke Kantor CPP Gas Tuntut Perbaikan Jalan

BLORA. Masa yang berjumlah sekitar 1000 orsng dan tergbung dalam Serikat Petani Blora Selatan (SPBS), Selasa lalu mendatangi Kantor Central Processing Plant (CPP) Gas di Desa Sumber, Kecamtan Kradenan, Blora.

Mereka yang berasal dari sejumlah desa tersebut menuntut PT.Inti Karya Persada Teknik (IKPT) salah satu anggota konsorsium dari PT.Adhi Karya selaku operator pembangunan proyek untuk menepati janjinya membangun jalan yang ada di desa sekitar proyek.

Masa yang terdiri dari para petani, ibu rumah tangga dan anak-anak berkumpul sejak pukul 07.00 dibawah pengawalan ketat sejumlah personel dari Polres Blora dan TNI. Mereka bergerak dari Balaidesa Sumber menuju kantor CPP Gas dengan berjalan kaki sambil membentangkan spanduk.

Selain warga masyarakat yang tinggal disekitar proyek, aksi kemarin juga diikuti sejumlah aktivis dari LSM diantaranya Kotak, Pending Emas dan Bocah Blora (BB). Sejumlah tokoh masyarakat dan anggota DPRD juga terkihat diantara para pengunjuk rasa, seperti Lilik Sugiyanto (mantan anggota DPRD), sedangkan anggota DPRD Blora yang ikut unjuk rasa adalah Kartini, Muntahar, dan Bakoh Santoso.

Dalam orasinya, tersirat bahwa sejak proyek pembangunan CPP Gas berlangsung, jalan antara Dukuh Peting Desa Kutukan Kec.Randublatung sampai dengan Desa Sumber Kec.Kradenan rusak parah. Rusaknya jalan sepanjang 4 km tersebut telah menimbulkan kerugian yang tidak terhitung terhadap masyarakat.

"Entah sudah berapa kerugian dan orang yang jadi korban kecelakaan karena kerusakan jalan ini," ujar koordintor aksi, Bambang Eksi.

Menurut Bambang, Blora merupakan kabupaten yang dikenal kaya akan sumber daya alam (SDA), mulai dari minyak bumi, gas dan kayu jati. Namun kekayaan alam tersebut tidak bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat. Salah satu buktinyaadalah keberadaan sarana transportasi yang kian hari kian bertambah rusak. "Jalan-jalan tambah hancur, apakah pertambangan itu benar-benar untuk rakyat?" tambahnya.

Sementara itu, Eko Arifianto perwakilan dari LSM Kotak mengungkapkan adanya pembangunan CPP Gas di Desa Sumber sebenarnya telah memberikan harapan baru bagi warga di sekitar proyek. Proyek gas terbesar yang akan mensuplai kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Tambaklorok, Semarang itu juga patut menjadi kebanggaan Kabupaten Blora.

Namun kenyataannya keberadaan proyek tersebut, saat ini justru menjadi salah satu penyebab utama kerusakan sarana infrastruktur di wilayah sekitar pertambangan.

Menurut Eko Arifianto, Bupati Blora pernah menyatakan jika perbaikan jalan dari Peting sampai Menden akan dilaksanakan April. Pernyataan tersebut disampaikan saat Musrenbang di Kecamatan Kradenan dan silahturahmi petani di Pendopo Rumah Dinas Bupati beberapa waktu lalu. Pihak PT.IKPT dan Pertamina Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) juga telah berjanji menyanggupi hal tersebut. "katanya April akan dibangun, tapi mana?," ujarnya.

Menanggapi tuntutan tersebut, Manajer Operasional PT.IKPT Adhi Karya, Y Iwan Yasin mengatakan pembangunan jalan antara Peting hingga Menden baru akan dilaksanakan pada pertengahan Juni mendatang. "Perbaikan jalan ini (Peting-Menden) akan tetap dilakukan, karena sudah melekat dengan kegiatan proyek," ujar Yasin di depan para pengunjuk rasa.

Para pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 10.00 setelah perwakilan mereka diterima pihak manajemen PT.IKPT untuk berdialog lebih lanjut terkait kepastian realisasi janji perbaikan jalan dengan didampingi sejumlah tokoh masyarakat dan anggota DPRD Kabupaten Blora. (rs-infoBlora)

Pemkab Blora Akan Bangun Cepu City Park

BLORA. Bupati Blora Djoko Nugroho akan kembali membangun sebuah taman kota, setelah tahun lalu membangun Blora City Park kini Pemerintah Pusat kembali kucurkan dana bantuan pembangunan ruang terbuka hijau untuk Kabupaten Blora. Untuk tahun ini dana tersebut akan digunakan untuk membangun taman Cepu City Park.

"Rencananya akan kami bangun lagi taman kota, lokasinya di sebelah selatan Terminal Cepu," kata Bupati kemarin.

Menurut Pak Kokok panggilan akrab Bupati Blora ini, konsep taman nantinya hampir sama dengan apa yang ada di Blora yakni Bora City Park yang ada di Komplek SDN 2 Bangkle barat Alugoro 410. 

Pembangunan taman yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau dan ruang publik bagi masyarakat itu dibangun dengan dana dari Pemerintah Pusat yang nilainya sekitar 500 juta. Untuk di Cepu dana juga berasal dari Pusat. Dana tersebut diberikan karena pembangunan taman di Kabupaten Blora dinilai sukses dan berhasil sehingga oleh pusat diberikan dana lagi.

"Karena dinilai baik dan berhasil akan diberi lagi untuk pembangunan taman serupa di Cepu supaya lebih baik dan dapat dinikmati masyarakat," katanya.

Bupati memilih lokasi Cepu City Park di selatan terminal karena tempatnya yang strategis sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Cepu dan sekitarnya. Selain itu agar warga Cepu memiliki tempat publik yang bisa digunakan untuk bersantai dan berolahraga.

Di Cepu sendiri sebenarnya masyarakat sudah memiliki lokasi ruang publik yaitu di Lapangan Tuk Buntung dan Taman Seribu Lampu. Tuk Buntung sendiri selama ini sering digunakan tempat olahraga dan menggelar berbagai acara pertunjukan seni lainnya. Sedangkan Taman Seribu Lampu lebih banyak digunakan oleh pedagang dan permainan anak pada saat malam hari. Tapi sayang sekarang kondisinya kurang terawat sehingga terkesan kumuh.

Suwarno, aktivis LSM Akademika Cepu menyambut baik rencana itu. Menurut dia setidaknya taman itu nanti bisa mempercantik Kota Cepu sehingga tak kalah dengan Kota Blora. Di dalam Taman nantinya harus disediakan sarana yang komplit seperti toilet, fasilitas internet atau wifi. (rs_dok.infoBlora) 

Rabu, 15 Mei 2013

Muspika Randublatung, Koramil, Polsek & Warga Gotong Royong Bangun Jembatan Darurat

BLORA. Putusnya Jembatan Codong, Desa Pilang, Kecamatan Randublatung, membuat aktifitas transportasi masyarakat setempat menjadi terhambat. Pasalnya jembatan tersebut merupakan penghubung dari kecamatan Randublatung menuju Kecamatan Kradenan yang paling dekat. Akibatnya warga di kedua kecamatan tersebut harus memutar bila akan ke Randublatung atau Menden dengan jarak yang cukup jauh. Sebab memutar melewati Desa Sumber.

Sambil menunggu pembangunan jembatan dari Pemkab, kemarin (15/5) segenap TNI Koramil 09 bersama Muspika Randublatung dan warga bergotong royong membangun jembatan darurat sementara agar transportasi warga bisa sedikit terbantu sehingga akses ekonomi tak putus total.

Selain itu untuk menumbuhkan kembali semangat hidup gotong royong antara anggota Koramil 09/Randublatung, Muspika Kec. Randublatung serta masyarakat . Sehingga terwujud kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Demikian yang disampaikan Danramil 09/Randublatung Kapten Inf Tejo Mulyanto (rs-infoBlora)

Selasa, 14 Mei 2013

Koramil 09/Randublatung Dim 0721/Blora Gelar Karya Bhakti Perbaikan Jalan Randublatung - Kalisari

Perbaikan dan Menguruk Jalan Randublatung - Kalisari
Upaya mendukung program Pemerintah Kabupaten Blora dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang  pembangunan, Danramil 09/Randublatung Dim 0721/Blora Kapten Inf Tejo Mulyanto bekerjasama dengan Kapolsek Randublatung AKP Ida Purnomo serta masyarakat setempat kemarin gotong royong memperbaiki atau menambal Jalan Randublatung - Kalisari yang berlubang, lokasi di Km 1 Kelurahan Wulung sepanjang kurang lebih 3 km.
Melaksanakan kegiatan menambal dan menguruk jalan yang berlubang bertujuan untuk mengurangi kecelakaan di jalan raya.
 
Dengan menambal jalan rusak dan banyak berlubang bisa membantu dan mensejahterakan masyakat agar lebih nyaman apabila melewati jalan tersebut, kegiatan dilakukan bersama-sama saling bahu membahu dan gotong royong antara TNI, Polri serta masyarakat setempat sehingga terwujud kemanunggalan TNI, Polri dengan Rakyat . Demikian yang disampaikan Danramil 09/Randublatung Kapten Inf Tejo Mulyanto saat dilokasi. ( Dim 0721/Blora ) - (rs-infoBlora)

Minggu, 05 Mei 2013

Karya Bakti Mingguan, TNI 04 Koramil Tunjungan Gotong Royong Bangun Masjid Desa Tamanrejo

 
BLORA. Anggota Koramil 04/Tunjungan Dim 0721/Blora bersama masyarakat saling bahu membahu gotong royong membangun Masjid Ds. Tamanrejo Kec.Tunjungan Kab. Blora dengan Ukuran 14 m x 16  m.

Kegiatan ini merupakan bagian program Karya Bhakti mingguan dan akan dilaksanakan terus menerus membantu menyelesaikan pembangunan masjid sampai selesai

Kepala Desa Tamanrejo Bapak Kuswadi, Tokoh Agama, Karang Taruna serta warga masyarakat setempat sangat mendukung dalam kegiatan ini.
Kegiatan ini merupakan salah satu wujud Optimalisasi peran TNI melalui program Kegiatan Karya Bhakti membantu Pemerintah Daerah Kab. Blora dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, keimanan dan ketaqwaan masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menumbuhkan kembali semangat gotong royong antara anggota Koramil 04/Tunjungan bersama masyarakat yang selama ini hampir musnah, sehingga tercapai kemanunggalan TNI dengan Rakyat dalam rangka Ketahanan Nasional di wilayah Kec Tunjungan Kab. Blora. Demikian yang disampaikan Danramil 04/Tunjungan Kapten Inf Komari saat di lokasi pembangunan Masjid. ( Dim 07212/Blora )

Sabtu, 04 Mei 2013

Bupati : Kerjakan Proyek Sesuai Jadwal, Utamakan Perbaikan Jalan Antar Kecamatan & Desa


BLORA - Setelah ditetapkannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Blora 2013, Bupati Blora Djoko Nugroho akan bersikap tegas dalam pelaksanaan pengerjaan proyek pada tahun ini.

“Nanti akan saya tanyakan proyek mana saja yang bisa dikerjakan sesuai jadwal, kalau tidak bisa tidak usah dikerjakan saja,” kata Djoko Nugroho saat bertemu dengan sejumlah wartawan di ruang kerja Bupati.

Bupati tidak ingin sejumlah proyek teryata tidak dapat diselesaikan sesuai jadwalnya. Padahal nantinya pada 2013 ada sekitar 400 paket proyek yang ada di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Blora. Sedangkan waktunya tinggal sekitar 8 bulan, sehingga diragukan semua proyek yang direncanakan akan dikerjakan semua.

“Kalau memang tidak bisa dikerjakan tidak usah dipaksakan, biar nanti masuk SILPA tidak apa-apa, dilanjutkan tahun depan” jelas Kokok panggilan akrab Djoko Nugroho ini.

Tidak Selesai
Kemudian dia mencotohkan, proyek yang ada di DPRD Blora, teryata pengerjaannya tidak selesai tepat waktu, padahal itu berada di lokasi dewan yang setiap saat sebenarnya anggota dewan mengawasinya.
Namun kenyataannya tidak dapat selesai tepat waktu dan kualitasnya juga dipertanyakan. Karena itu, pada tahun ini yang akan diprioritaskan pada pengerjaan kegiatan yang berhubungan dengan infrastruktur, khususnya jalan.

“Jalan lintaskecamatan dan jalan poros antardesa akan kami prioritaskan, termasuk bila ada aspirasi yang digunakan untuk pembangunan jalan akan saya setujui,” tandasnya.

Tidak hanya itu, Bupati berencana menyebarkan seluruh informasi proyek sampai ke tingkat desa, dengan memasang di papan-papan pengumuman yang ada. Dengan demikian masyarakat bisa melihat sendiri proyek yang ada. “Tahun ini pemkab akan konsentrasi pembangunan infrastruktur,” kata mantan Dandim Rembang ini. (gie-40,88) - (Suara Merdeka - infoBlora.com)

Rencana Revitalisasi Pasar Jepon : Pedagang Berharap Segera Dilakukan

BLORA. Meski sudah dipastikan Pasar Jepon tahun ini akan direvitalisasi namun sampai saat ini proses pembongkaran dan pembangunan pasar belum mulai berjalan. Padahal para pedagang sudah menunggu untuk mendapatkan kepastian. Terutama terkait rencana relokasi sementara saat pasar dibangun. "Kami ingin agar secepatnya pasar bisa segera dibangun" kata Titik salah satu pedagang di Pasar Jepon.

Bersama pedagang lain, dia mengakui sebenarnya sudah siap untuk relokasi sementara. Namun karena sampai saat ini pembangunan fisik belum mulai dilakukan maka para pedagang masik berjualan di lapak-lapak dan kios yang ada baik diluar maupun di dalam pasar.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Blora, Maskhuri melalui Sekretaris Dinas Sutikno menyatakan bahwa saat ini proses revitalisasi Pasar Jepon sudah berjalan. Namun baru sampai proses pembentukan Tim Penghapusan Aset Pasar Jepon. Tim ini terdiri dari beberapa instansi terkait seperti Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Satpol PP, Disperindagkop UMKM, Kecamatan serta Kelurahan.

Tim tersebut akan melakukan penilaian dan perhitungan berapa aset pasar yang akan dilelang. "Baru pembentukan tim penghapusan aset. Itu saja, selengkapnya nanti biar Pak Kepala yang menjelaskan" kata Sutikno Sekretaris Disperindagkop UMKM.

Dari data yang ada, revitalisasi Pasar Jepon menggunakan anggaran dari APBN sebesar 7,5 M dari Kementerian Perdagangan. Pembangunan revitalisasi pasar akan tetap dilakukan di tempat semula jadi lokasi pasar tak akan pindah. Setelah pembangunan selesai maka pedagang akan menempati kios-kios sesuai miliknya. Bila nanti pasar bangunan lama dirobohkan dan akan dibangun, sudah ada alternatif penampungan pedagang sementara yaitu memilih antara Lapangan Kridaloka, Kemloko atau Pasar Hewan. (gie32-Suara Merdeka) (dok.infoBlora).

Dianggarankan Rp 730 Juta, Talud Kali Grojokan di Jl.Sudarman Segera Diperbaiki

BLORA. Dana yang dianggarkan untuk memperbaiki talud Grojokan yang longsor, mengalami penambahan. Jika sebelumnya direncanakan dianggarkan Rp500 juta, kini bertambah menjadi Rp730 juta.
"Dengan bertambahnya anggaran tersebut diharapkan kualitas perbaikan akan lebih baik," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Blora, Bondan Sukarno, Sabtu (4/5).
Menurutnya ada beberapa bagian talud di jalan Sudarman yang akan diperbaiki. Pihaknya telah mengecek sekaligus menghitung kebutuhan dana untuk memperbaiki talud tersebut.
"Tenyata banyak bagian talud yang rusak. Oleh karena itu diputuskan anggarannya ditambah. Dananya telah dianggarkan dalam APBD 2013," ungkapnya.
Bondan Sukarno yang juga menjabat Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Blora mengemukakan perbaikan talud akan dilakukan sesegera mungkin.
Apalagi longsoran tanah karena ketiadaan talud telah merembet mendekati badan jalan.
Akibatnya lalulintas di jalan Sudarman tidak bisa dua arah lagi. Padahal selama ini arus lalulintas di jalan tersebut tergolong padat.
"Perbaikan talud diprioritaskan untuk segera dilakukan. Namun tetap mengacu pada mekanisme dan ketentuan yang berlaku, seperti melalui proses lelang dan lain sebagainya," tandasnya.
Untuk mencegah agar talud yang longsor itu tidak semakin merembet ke badan jalan, petugas dari DPU beberapa waktu lalu melakukan pencegahan darurat. Yakni dengan menimbun tanah di lokasi longsor. Timbunan tanah itu disangga batangan kayu dan bambu serta seng bekas drum aspal.
Selain itu truk dan kendaraan roda empat dilarang melewati jalan Sudarman.
Peristiwa longsornya talud itu terjadi pada awal April 2013 setelah beberapa hari Blora diguyur hujan deras.
Pemkab sebenarnya telah merencanakan perbaikan talud sejak tahun lalu menyusul adanya kerusakan di beberapa bagian talud. Namun talud telah longsor lebih dulu sebelum dilakukan perbaikan.
( Abdul Muiz / CN33 / JBSM ) - (Suara Merdeka-infoBlora)

Jumat, 03 Mei 2013

Pembetonan Jalan Propinsi & Perbaikan Jembatan di Blora mulai dilakukan Bina Marga Jateng


BLORA. Program peningkatan jalan melalui betonisasi terhadap sejumlah ruas jalan Provinsi Jateng di Blora dilanjutkan tahun ini. Proses lelang termasuk penandatanganan kontrak paket proyek tersebut telah selesai dilakukan, sehingga proyek itu tinggal dikerjakan.
"Selain peningkatan jalan, juga akan dilakukan pula sejumlah kegiatan. Mulai dari rehabilitasi jembatan, rehabilitasi jalan hingga pemeliharaan rutin jembatan dan jalan. Untuk pemeliharaan rutin jalan sementara ini sudah mulai dikerjakan di beberapa lokasi," ujar Kepala Balai Pelaksana Teknis Bina Marga (BPT BM) Purwodadi, Dinas Bina Marga (Dinbinmar) Provinsi Jateng, Suwito, Jumat (3/5).
Cakupan wilayah kerja BPT BM Purwodadi salah satunya adalah di Kabupaten Blora. Berdasarkan data yang dihimpun, ada tiga proyek peningkatan jalan provinsi yang akan dikerjakan di wilayah Blora dengan plapon anggaran sebesar Rp 19,48 miliar. Tiga proyek itu adalah peningkatan jalan Singget-Doplang-Cepu dengan panjang jalan yang dikerjakan mencapai 1,50 kilometer.
Proyek berikutnya adalah peningkatan jalan reguler Kunduran-Ngawen-Blora (1 kilometer) dan Kunduran-Ngawen-Blora (1,80 kilometer) dari dana alokasi khusus (DAK). Selain itu juga akan dikerjakan pula penggantian jembatan Cerme (30,60 meter) di jalur Randublatung-Jati.
Dari tiga jenis proyek peningkatan jalan provinsi tersebut dirinci di antaranya :
1. Betonisasi Jl.Gatot Subroto km 4,1 mulai SMKN 1 Blora kebarat Dinas Perhubungan (DPPKKI)
2. Betonisasi Jl.Blora - Ngawen mulai Ds.Pendem sampai POS Ngancar Kec.Tunjungan
3. Betonisasi Jl.Blora - Ngawen mulai utara TPK Ngawen sampai SMPN 1 Ngawen
4. Betonisasi Jl.Ngawen - Kunduran di Ds.Klokah sekitar Jembatan Peting
5. Betonisasi Jl.Cepu - Kedungtuban di Ds.Mernung
6. Perbaikan Jembatan Cerme di Jl.Randublatung - Jati
7. Perbaikan Oprit Jembatan di sepanjang Jalur Kunduran - Blora - Cepu - Randublatung - Jati
Sebagian ruas Jalan Cepu-Kedungtuban tahun ini bakal dilebarkan.


Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Blora, Bondan Sukarno, mengungkapkan setiap tahun Bina Marga Jateng mempunyai program atau kegiatan proyek yang akan dilaksanakan di Blora. Program tersebut dilaporkan pula ke Pemkab Blora.
( Abdul Muiz / CN26 / JBSM ) - (Suara Merdeka-infoBlora)

Kamis, 02 Mei 2013

Pengaktifan Lapangan Terbang Ngloram di Cepu Kab.Blora belum jadi prioritas Kementrian ESDM

Rencana pengaktifan kembali lapangan terbang (lapter) Ngeloram di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mendukung percepatan produksi migas Blok Cepu, ternyata belun jadi prioritas kementerian ESDM.

Kepala Hubungan Masyarakat SKK Migas, Elan Biantoro saat menghadiri tajak sumur pengembangan Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur kemarin, mengatakan bahwa pengaktifan lapangan terbang tersebut sejauh ini belun jadi prioritas.

Sebelumnya, Asisten II Setda Blora, Bondan Sukarno, Jumat (12/4), menurutnya, pemkab Blora telah menerima surat pemberitahuan rencana reaktiviasi lapter tersebut dari kemernterian ESDM.

Menurutnya pengaktifan kembali lapter Ngloram dilakukan dengan mempertimbangkan sejumlah hal. Di antaranya memperlancar mobilisasi tenaga kerja dan barang ke wilayah eksplorasi Blok Cepu. Selain itu juga menghemat biaya transportasi yang pada akhirnya juga akan berdampak pada pengurangan cost recovery.

Merealisasikan potensi lahan lapter Ngloram yang selama ini belum termanfaatkan, meningkatkan nilai tambah dan manfaat ekonomis bagi masyarakat Blora, membantu percepatan pembangunan wilayah sekeliling aktivitas migas serta terciptanya lapangan kerja baru yang berhubungan dengan kegiatan lapangan terbang penyewaan dan kegiatan usaha lain yang berlokasi di lapter Ngloram dan sekitarnya. (satuNegeri.com - infoBlora)

Kerusakan Jalan Propinsi Rembang - Blora Semakin Parah. Warga Minta Pemprov Jateng Peka.


REMBANG - Kerusakan jalan provinsi di sepanjang arah Rembang-Blora hingga kini belum juga diperbaiki. Padahal, berbagai pihak sudah meminta melalui media cetak maupun elektronik kepada pemerintah untuk memperbaikinya.

Menurut masyarakat desa di tepi jalan tersebut, tahun lalu jalan provinsi sepanjang kurang lebih 35 kilometer itu pernah diperbaiki. Namun pekerjaan tidak tuntas, karena masih banyak ruas jalan yang rusak dibiarkan begitu saja.

"Artinya pekerjaan tambal sulam aspal pada jalan provinsi itu tidak merata. Kenyataannya masih banyak lubang jalan yang dibiarkan menganga, tapi tidak diperbaiki. Sekarang kerusakannya tambah parah,'' ujar Suparlan (53), warga Desa Landoh, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Jumat (3/5).

Menurut Suparlan, dirinya sangat mengharapkan agar jalan provinsi yang sudah rusak parah itu segera diperbaiki. Sebab ribuan warga setiap hari melintas di jalan yang menghubungkan ke Makam RA Kartini tersebut.

"Berbagai hasil kebun masyarakat dan usaha perdagangan serta usaha lainnya diangkut melalui jalan provinsi itu. Belum lagi banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Makam RA Kartini. Kalau jalan rusak tentunya mengganggu kelancaran lalu lintas angkutan barang dan manusia," terangnya.

Retak-retak

Hasil pantauan Suara Merdeka, memang terdapat sejumlah titik kerusakan hebat. Di mana kondisi jalan yang berlubang ditemukan hampir di sepanjang ruas jalan jurusan Rembang-Blora tersebut.
Selain bergelombang, jalan mengalami retak-retak dan banyak ditemukan lubang besar yang cukup dalam. Apalagi saat turun hujan deras, kerusakan jalan tersebut tidak begitu kelihatan, karena tertutup dengan genangan air disertai krikil-krikil tajam.

''Kerusakannya sudah cukup parah, karena banyak sekali lubang yang mengancam keselamatan pengguna jalan. Ini membuat kami harus berhati-hati saat melewati jalan ini,'' keluh Munadi (42), salah seorang pengemudi kendaraan umum asal Medang, Blora.

Warga meminta agar Pemerintah Provinsi Jateng segera bertindak untuk memperhatikan kerusakan jalan tersebut, misalnya dengan melakukan pengaspalan. Kalau dibiarkan terus menerus seperti ini kondisi jalannya  akan semakin rusak parah.

Anggota DPRD Rembang dari Fraksi Partai Golkar, Gatot Paeran meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Rembang untuk melaporkan adanya kerusakan jalan Rembang-Blora ke pihak berwenang. Sebab kalau dibiarkan begitu terus sangat membahayakan pengguna jalan. ''Sudah banyak peristiwa kecelakaan akibat dari kerusakan jalan tersebut.

Kami meminta kepada Dinas PU agar segera melaporkan kerusakan jalan itu ke Pemerintah Provinsi, biar segera diperbaiki,'' ucapnya.(jl-42,88)(Suara Merdeka-infoBlora)

Rabu, 01 Mei 2013

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Desak PT.KAI Aktifkan Lagi Rel Kereta Peninggalan Belanda Termasuk Blora


Rel Kereta Api Peninggalan Belanda Mangkark Sepanjang 2.122 km.

JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendesak pemerintah dan PT Kereta Api Indonesia untuk mengaktifkan kembali rel kereta api peninggalan zaman Belanda yang lama sudah tidak terpakai. Berdasar hasil penelitian Kementerian Perhubungan ada 2.122 kilometer rel kereta api yang mangkrak di berbagai daerah.

"Mengaktifkan kembali jalur rel kereta api yang telah mati selama puluhan tahun akan mampu menghidupkan perekonomian daerah serta bisa memakmurkan masyarakat setempat," ujar Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, Rabu (2/5). Seperti diketahui diberbagai daerah banyak terdapat rel kereta api kuno yang terbengkalai karena terlindas pesatnya pembangunan kota.

Sejumlah jalur KA yang tidak aktif lagi antara lain berada di lintas pantai utara (Pantura) dari Semarang-Demak-Kudus- Pati-Juwana-Rembang-Lasem-Pamo tan sepanjang 132 kilometer. Lalu jalur Purwokerto-Purbalingga-Banjarn egara- Wonosobo sepanjang 92 kilometer, dan lintas Demak-Puwodadi-Blora sepanjang 100 kilometer.

Selain itu, juga terdapat rel kereta lama di jalur Yogyakarta-Magelang-Secang- Ambarawa-Kedungjati sepanjang 120 kilometer serta sejumlah jalur lain seperti Secang-Temanggung- Parakan, Kudus-Mayong-Bakalan, Juwana- Tayu, Rembang-Blora-Cepu, Kaliwungu-Kendal- Kalibodri, Purwodadi-Ngrombo, Surakarta-Boyolali dan Kradenan-Pengkol.

Menurut Djoko, jalur rel kereta api tersebut sebenarnya dapat diaktifkan kembali karena kondisinya masih cukup bagus. Dengan begitu pemerintah tidak perlu keluar investasi besar untuk membangun jalur logistik baru."Jika jalur KA tersebut diaktifkan kembali maka akan sangat membantu melancarkan aliran logistik yang selama ini hanya bertumpu pada jalan raya," katanya. 
 

Menurut Djoko, biaya mengaktifkan kembali jalur KA mangkrak cenderung murah karena lahan dan semua jaringan masih milik pemerintah, meskipun sebagian sudah diklaim milik perorangan."Cara mengaktifkan rel yang telah tertutup bangunan rumah atau komersial seperti ruko itu kan cuma perlu penertiban, bukan pembebasan lahan seperti halnya kalau membangun jalan tol," sebutnya.

Memang pada kenyataannya di lapangan, sebagian rel sudah banyak yang tertimbun oleh bantalan aspal jalan. Sebagian lainnya mengalami juga mengalami kerusakan dan hilang akibat dicuri orang. Beberapa pelengkap yang tidak utuh atau banyak dicuri seperti penambat, bantalan, dan balast rel."Tapi itu masih bisa diganti dengan yang baru," tuturnya.

Berdasarkan hitungannya, biaya investasi untuk menghidupkan kembali jalur rel kereta api tersebut hanya seperlima dari biaya pembangunan jalan tol, sedangkan kebutuhan lahannya cukup sepertiga dari lahan untuk tol."Sayangnya, selama ini menghidupkan kembali rel kereta api lama belum dilirik sebagai gagasan pembangunan yang strategis dan efisien oleh pemerintah pusat maupun daerah," jelasnya. 
(wir)-(JPNN.com - infoBlora)

Selasa, 30 April 2013

35 Dusun Belum Ada Jaringan Listrik, Dinas ESDM Blora Ajukan Bantuan ke Pusat

BLORA - Sebanyak 35 dusun di Blora hingga kini belum ada jaringan listrik. Kalau pun ada aliran listrik, itu berasal dari jaringan listrik di dusun lain yang terdekat. Dibutuhkan dana tidak sedikit, bahkan mencapai miliaran rupiah untuk membangun jaringan listrik di semua pedukuhan tersebut.

Karena keterbatasan dana, Pemkab Blora meminta bantuan ke pemerintah pusat agar dibangun jaringan listrik di dusun-dusun itu. ''Kami sampaikan ke pemerintah pusat. Tentu kami berharap akan ada bantuan,'' ujar Kepala Dinas Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) Blora H Setyo Edy, kemarin.

Dia mencontohkan, salah satu bantuan pemerintah pusat tahun lalu yang pernah diberikan ke Blora terkait listrik ini, adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Dusun Nglebak, Desa Nglebak, Kecamatan Kradenan. PLTS di Nglebak itu, sebenarnya pengajuan bantuan di tahun 2011, namun baru direalisasikan tahun 2012 dan dioperasionalkan tahun ini.

Menurut Setyo Edy, tahun 2013 belum ada konfirmasi lebih lanjut tentang ada tidaknya bantuan serupa dari pemerintah pusat ke Blora. ''Kemungkinan pada Bulan Juli akan ada informasi atau jawaban dari pengajuan bantuan yang kami sampaikan ke pusat,'' katanya.

Lebih lanjut Setyo Edy menjelaskan, pihaknya mengupayakan agar seluruh dusun dan rumah warga di Blora diterangi listrik. Hanya saja untuk membangun jaringan listrik hingga ke pelosok desa terpencil dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.

''Anggaran dari APBD kabupaten tidak bisa mengatasi. Bahkan alokasi anggaran untuk Dinas ESDM jumlahnya lebih kecil dibanding dana untuk pembinaan olahraga dan bantuan seni budaya,'' tandasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari 16 kecamatan di Blora, hanya Kecamatan Cepu yang semua dukuhnya sudah teraliri jaringan listrik. Kecamatan yang paling banyak memiliki dukuh yang belum berlistrik, adalah Kradenan, sekitar tujuh dukuh. (H18-40,88) - (Suara Merdeka - infoBlora)
Diberdayakan oleh Blogger.

 

© 2013 INFOBLA. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top