Tampilkan postingan dengan label Seni Budaya dan Bahasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seni Budaya dan Bahasa. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Mei 2013

METAL BLORA BERSATU Present Live Music PENGHUNI KOTA MATI #2 30 Juni 2013


























   “ METAL BLORA BERSATU PRESENT ”
PENGHUNI KOTA MATI #2
               (UNDER SIX POWER)

Minggu, 30 Juni 2013
09.00 WIB - 17.30 WIB
LIVE AT GEDUNG SASANA BHAKTI BLORA
(UTARA ALUN-ALUN BLORA)

GUEST STAR :
JAGAL (BRUTAL DEATH METAL SURABAYA)
LAUNCHING 3rd ALBUM
"AMONG THE MASSACRE"

VOMITING :
REGEN - JEPARA DM
PECAT NYOWO - KUDUS BM
VOLLMOND - KUDUS BM
MAHKOTA - KUDUS BM
CORPS INFEXSI - JUWANA DM
DESIRE TO KILL - REMBANG DM
DIGI THE GRAVE - LASEM BDM
ROWO KIDUL - REMBANG BM
SEXUAL VICTIM - GROBOGAN PG
GERBANG AJAL - BLORA BM
JANK STIMICK - BLORA DM
DEMON BRIDGES - BLORA GM
VOMITING FETUSES - BLORA DM
HORMON TESTOSTERON- BLORA PG

WANTED
10 BAND KILLER
JUST FOR METAL
REGIST : IDR 125 K
Support by :
- ROTTREVORE RECORDS
- JEPARA ROCK and METAL COMUNITY
- KUDUS LASKAR KEGELAPAN
- KUDUS BLACK METAL DIVISION
- PATI METAL SINDYCATE
- KOMUNITAS REMBANG BAWAH TANAH
- GROBOGAN CORPSE GRINDER
- LASEM INDEPENDENT TOTAL SICKNESS

TIKET:
PRESALE @ 10.000,-
ON THE SPOT @ 15.000,-
(PERDANA + STIKER + EMBLEM)

INFO : - 08993618151,PIN 29E73A96 ( GENDUD )
- 089668643084 , PIN 219CE256 ( AWAN ) .............. (rs-infoBlora)

Blora Satay Hard Core Present Live Music STRUGGLE X PRIDE 22 Juni 2013

Blora Satay Hard Core Present Live Music "STRUGGLE X PRIDE"
Tempat Gedung Garuda
Sabtu 22 Juni 2013, Start 09.00 pm till die
HTM : Presale IDR 7K
           On The Spot IDR 10K

Menampilkan :
1. RESENTIMENT - Salatiga
2. BAJUL SENGARA - Purwodadi
3. NEKROSE - Tangerang
4. GAGR - Blora
5. M JOLNER JUNIOR - Blora
6. KANKEROTAK - Godong
7. KOPYOR - Godong
8. EMOSI BATAL - Jogja
9. SUICIDE THE REVENGE - Surabaya
10. TANPA SENSOR - Godong

Also Performing :
- PLAYMAKER KIDS
- PINNEAPPLE ATTACK
- SOFT STRIKE
- TEMPERAMENT
- MY SHOUT LOUD
- SOME OTHER FINGER
- YOUTH BRACKET
- ALMOND VS POTATO
- BARINAH BELONGS TO ME

WELCOME REGISTER...!!

WELCOME SPONSORSHIP...!!

NEED MORE BAND...!!

CP : 085713948886
Akun Twitter @BLORASATAY_HC
Regist IDR 75K

Rabu, 08 Mei 2013

Jedoran, Rebana Tradisional Khas Blora yang Hampir Punah

MUSIK hadrah atau rebana kini telah banyak dimodifikasi. Peralatan musik modern seperti drum, gitar bahkan organ kerap dijumpai kala grup musik hadrah tampil. Warga yang menyukai musik itupun tak terbilang banyaknya, tapi hal itu tidak membuat gundah praktisi musik jedoran. Mereka tetap berupaya menggunakan peralatan musik tradisional seperti rebana dan beduk ketika tampil memenuhi undangan warga.

Suara yang ditabuh tangan terdengar selaras dengan bunyi beduk. Sesekali berirama cepat dan rancak namun kemudian landai. Syair lagu berbahasa Arab mengiringi alunan musik yang diperdengarkan. Begitulah sekilas musik jedoran itu.

Menjamurnya grup hadrah atau musik rebana modern yang sudah menggunakan alat musik modern pula membuat grup musik jedoran hanya bisa bertahan guna mempertahankan tradisi agar tidak punah.

Di wilayah Blora Kota, diperkirakan hanya ada sekitar tiga grup jedoran. Salah satunya yakni grup Al-Mujahidin. Dengan beranggotakan 12 orang, grup asal Desa Gedongsari, Kecamatan Banjarejo itu berusaha tetap bertahan di tengah semakin menjamurnya rebana modern.

"Biasanya tampil kalau ada orang punya hajat mengkhitankan anaknya atau kalau ada melekan selapanan bayi. Itupun di desa-desa. Kalau di kota sudah tidak laku" ujar Fauzan, pemimpin jedoran ini ketika ditemui di sela-sela pementasan di rumah salah seorang warga di Kelurahan Mlangsen.

Kalangan Tua

Karena keberadaannya yang sudah jarang, para penabuh didominasi kalangan tua. Mereka rata-rata berumur di atas 40 tahun. "Minim sekali anak muda yang mau belajar jedoran," kata Fauzan.

Sepuluh tahun lalu, grup jedoran laris saat ada orang hajatan. Mulai dari khitanan, selapanan bayi atau resepsi pernikahan grup musik jedoran menjadi penghibur.

Tapi, sekarang musik ini hanya laku untuk hajatan khitanan atau selapanan bayi saja. Itupun hanya di desa-desa atau warga kota yang masih memegang tradisi ini.

Untuk sekali pentas, grup tidak mematok harga pasti. Mereka menerima imbalan sesuai pemberian tuan rumah.

"Diundang untuk meramaikan suasana saja mereka sudah senang. Ini juga untuk menghidupkan tradisi jedoran yang sudah hampir punah," ujar Fauzan.

Syair-syair lagu yang diperdengarkan sebenarnya unik dan cukup mengesankan. Biasanya, musik ini menembangkan syair-syair dari kitab Al Barzanji yang lazim didendangkan santri. Karena itu, pemain musik ini juga berpakaian seperti santri. Bersarung dan berpeci.

Penabuh butuh keahlian khusus, karena jedoran mempunyai pakem sendiri. Lirik-lirik lagunya yang dibuat sendiri dengan suara mendayu-dayu membutuhkan kejelian, sehingga selaras dengan musik yang mengiringi. (Suara Merdeka - InfoBlora)

Video salah satu grup Jedoran Desa Sarimulyo Dukuh Pudak, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora 

Senin, 04 Maret 2013

TAYUB BLORA

 Tayub merupakan seni tradisional joged dari Blora yang masih lestari sampai saat ini. Penampilannya sering dipakai untuk penyambutan tamu-tamu pemerintahan dan beberapa pesta budaya.

TAYUB BLORA
Foto 1 : Bupati Blora menari Tayub bersama saat HUT Blora tahun lalu.

TAYUB BLORA
Foto 2 : Sebanyak 51 penari tayub asal Kab. Blora tampil memukau dihadapan ribuan penonton yang hadir diajang Borobudur Interhash 2012
TAYUB BLORA

Foto 3 : Pementasan Tayub Blora di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah - Jakarta tahun lalu


SENI BARONGAN BLORA

SENI BARONGAN BLORA

SENI BARONGAN BLORA
Barongan Blora, merupakan salah satu kesenian rakyat yang sangat populer di kalangan masyarakat Blora. Alur cerita bersumber dari hikayat panji. Di dalam seni Barong tercermin sifat-sifat kerakyatan seperti spontanitas, sederhana, keras, kompak yang dilandasi kebenaran. Kesenian barongan berbentuk tarian kelompok yang terdiri dari tokoh Singo Barong, Bujangganong, Joko Lodro/Gendruwon. Jaranan/Pasukan Berkuda, serta prajurit. Tari barongan ini diambil dari cerita Panji. Panji adalah seorang Putra Kerajaan Singosari yang menyamar sebagai pengamen. Dia mengamen dengan melakukan tari barongan. Penyamaran yang dia lakukan adalah untuk mengembara mencari kekasihnya yaitu Ayu Galuh Candra Kirana.

Kesenian barongan merupakan kesenian khas Jawa Tengah. Namun, Kabupaten Blora yang bisa dikatakan paling eksis. Bayangkan saja, dari 295 desa di Kabupaten Blora, terdapat 625 paguyuban kesenian barongan. Artinya, setiap desa minimal memiliki dua grup kesenian barongan.
    Apalagi, beberapa budaya tradisi mensyaratkan keterlibatan kesenian barongan di dalamnya. Tradisi lamporan—ritual tolak bala yang berasal dari Desa Kunden, misalnya, mengharuskan keterlibatan barongan. Bahkan, justru Singo Barong yang dianggap sebagai pengusir tolak bala.
    Tak mengherankan bila kesenian barongan sangat populer dan sangat lekat dengan kehidupan masyarakat pedesaan di Kabupaten Blora. Mereka beranggapan bahwa barongan telah berhasil mewakili sifat-sifat kerakyatan mereka, seperti spontanitas, kekeluargaan, kesederhanaan, tegas, kekompakan, dan keberanian yang didasarkan pada kebenaran.

Selasa, 26 Februari 2013

Bahasa Jawa Blora


Bahasa Jawa Blora



Bahasa Jawa Blora adalah salah satu dialeg dalam bahasa Jawa, dituturkan di daerah Kabupaten Blora dan sekitarnya. Dialek Blora secara umum dipertuturkan diseluruh wilayah Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang dan sebagian wilayah perbatasan dengan provinsi Jawa Timur seperti di
Kabupaten Bojonegoro. Dialek ini juga digunakan oleh kelompok orang Samin yang tersebar di Kabupaten Blora, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Pati. Dialek ini sebetulnya tidak terlalu berbeda dengan dialek Jawa lainnya, hanya terdapat beberapa istilah yang khas Blora,
misalnya :

Dialek ini sebetulnya tidak terlalu berbeda dengan dialek Jawa lainnya, hanya terdapat beberapa istilah yang khas Blora, misalnya: nDak iya "lèh"?? (kira kira artinya sama dengan "Masak iya sih"). Piye "lèh" iki?? Kok "ogak" "mulèh-mulèh", malah dha neng ngisor "greng"?? Nèng kéné hawané "anyep", wetengku wis "lesu". Wis ndang di"genjong", "engko" selak masuk angin. Greng : dhompolan bambu; Ogak : ora = tidak; mulèh : mulih : pulang; anyep : adhem : dingin; lesu : ngelih : lapar; digenjong: diangkat/dibopong; engko : mengko : nanti;


Perbedaan

Beda dialèk Blora dengan dialek bahasa Jawa pada umumnya antara lain :

Akhiran "uh" jadi "oh". Contohnya:
abuh jadi aboh
butuh jadi butoh
embuh jadi emboh
ngunduh jadi ngundoh
suruh jadi suroh
sepuluh jadi sepuloh
utuh jadi utoh
Akhiran "ih" jadi "èh" , contohnya:
batih jadi batèh
gurih jadi gurèh
kluwih jadi kluwèh
mulih jadi mulèh
sugih jadi sugèh
sapih jadi sapèh
putih jadi putèh

Akhiran "mu" jadi "em", yang artinya hak milik , contohnya:
omahmu = omahem
klambimu = klambinem
anakmu = anakem

Istilah lainnya:
ambèk = karo
briga-brigi = bedhigasan
gendul = botol
jingklong = lemut = nyamuk
kelar = kuat (contohnya: ora kelar ngglewet = ora kelar obah)
lebi = tutup (lawange ndhang di lebi, selak jingklonge mlebu)
leket = lelet = lambat
lodhong = stoples
mèk =njupuk = mengambil
mèlok = mèlu
menga = ora ditutup (lawang)= terbuka
njuk = njaluk = minta
ndahnéya = ndahléya = "ora bakal klakon" = masak iya sih?
ndara ya = mestinya
ndhenger = mengerti
ngglewet = ngglawat, bergerak
pethitha-pethithi = briga brigi
penging = ora éntuk = dilarang
plekoto = paksa
sitok = sicok = siji = satu
suker = becek
biting = sodo = lidi
jeblok = pentong = berlumpur
gelok = toples
énjoh = kodak = iso = bisa
gablek = nduwe = punya
duwik = duit
wedhi = lemah = pasir
ceblok = jatuh
mbalek = pinter = pandai
mbiluk = pinter banget= pandai sekali
ampo = panganan soko lempung [ marahi gegelen ,marahi ngising angel ]
suwal = sruwal = kathok = clono=celana
Badhokan = Pakanan = makanan
Gathot = ( Pakanan nggawene teko Gebingan (Ubi yang di jemur) (marahi mendem)
Krembal = Adah sego
Daringan = Adah Beras
Cethot = Jajan pasar
Limpang - limpung = Pakanan soko menyok (ubi)
Sandhulog = Pakanan teko menyok njerone ono gulone
Goyang goyang = pakanan soko bedhekan
Slamper = Kulite jagung sing bar di deplok
Tiwul = Pakanan teko menyok
Dumbeg = Pakanan teko bedhegan beras ,trus di adahi godong lontar
Tolok = Adahe pakanan nek ape ngemblok (melamar) nganten (pengantin)
Rinjing = Adahe pakanan nek ape ngemblok (melamar) nganten (pengantin)
Rengkek = Kanggo ngusungi tlethong ning tegal
Sangkek = Adah kanggo belonjo ning pasar
Dobos = Adah kanggo belonjo ning pasar
Kemprol = semprul (suka berbohong)
Kakekane = (Kata kata cacian)



Diberdayakan oleh Blogger.

 

© 2013 INFOBLA. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top