Senin, 29 April 2013

Saat Tanam Porang di Blora, Ditanya Tentang Rencana Nyapres. Ini Jawaban Dahlan Iskan

02.20


PORANG : Menteri BUMN Dahlan Iskan, memimpin tanam massal ubi porang di hutan jati Mrico Kecut, petak 7087-D, RPH/BKPH Cabak, KPH Cepu, Kecamatan Jiken, Blora, Sabtu (27/4).

BLORA Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia (RI) Dahlan Iskan, masih enggan berkomentar soal calon presiden (capres) mendatang dan rencana digandengnya tokoh pers itu oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), guna mendongkrak Partai Demokrat (PD) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
“Saya datang kesini untuk menanam ubi porang, untuk bisa bertemu langsung dengan warga, petani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Blora,” tegasnya saat dia memimpin gerakan massal menanam ubi porang di lahan hutan Mrico Kecu, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Cepu, Blora, Sabtu (27/4).
Menteri BUMN itu juga enggan berkomentar, kalau dirinya mulai jadi pembicaraan ramai di tingkat bawah (rakyat), di banyak daerah termasuk Blora sebagai figur yang layak menjadi calon Presiden atau Wakil Presiden pada Pemilu mendatang.
“Wah itu baru berita, berita menarik ya, tapi saya kesini untuk menanam porang, bukan menanam Demokrat. Lihat itu, saya sedang diawasi banyak Panwaslu,’” tegasnya pada wartawan Media Bawaslu Jateng sambil tertawa menuju tenda tempat pertemuan dengan warga dan LMDH, di di hutan jati Mrico Kecut, petak 7087-D, RPH/BKPH Cabak, KPH Cepu, Kecamatan Jiken, Blora.
Dalam kunjungannya, Menteri BUMN diaweasi oleh lebih dari 20 anggota Panwaslu, yakni Panwalsu Kecamatan Jiken, Kecamatan Sambong, Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga yang juga Ketua Panwaslu Kabupaten Blora, Wahono.


MASSAL : Menteri BUMN Dahlan Iskan, memukul kenthongan tanda dimulainya tanam massal ubi porang di hutan jati Mrico Kecut, petak 7087-D, RPH/BKPH Cabak, KPH Cepu, Kecamatan Jiken, Blora, Sabtu (27/4).

Menteri BUMN itu minta untuk bertanya soal partai politik, capres atau cawapres dan seputar isu politik lainnya, dia minta kedatangannya di Blora untuk mendukung Perum Perhutani mengembangkan tanaman porang dan empon-empon, guna meningkatkan pendapatan rakyat.
Dahlan yang suka ngomong ceplas-ceplos dengan sepatu cat-nya, berharap tanaman ubi porang dan jenis tanaman pertanian lainnya bisa menjadi komoditas ekspor. Paling tidak, tambahnya, warga, petani dan anggota LMDH mendapatkan pendapatan tambahan selain tanaman rutin pertanian mereka.
Menurutnya, kunjungan kedua setelah awal Januari 2013 lalu menarik untuk ditindaklajuti, sebab ketika itu dia mengaku tergesa-gesa dan hyanya menggelar dialog di tengah hgtan jati dengan pengurus lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) terkait budidaya tanaman empon–empon jenis temulawak di Petak 45 Resor Polisi Hutan (RPH) Soka, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kedungjambu.
Kali ini, tambahnya, ada waktu cukup lumayan untuk bertemu warga, sebab pegembangkan porang, yakni tanaman jenis umbi-umbian mempunyai pangsa pasar luas, dan pengembangannya difokuskan di Kabupaten Blora dengan melibatkan petani di wilayah hutan, dengan target BUMN (Perhutani) bisa menghasilkan 30 ribu ton pertahun.
’’Porang hasilnya lebih banyak dibanding dengan tanaman lain. Saya sudah keliling untuk membuktikan itu, bahkwan di sela-sela tegakan hutan, ditanami berbagai tanaman mulai palawija, jarak, sampai empon-empon. Tapi rupiahnya jauh lebih banyak jika ditanami porang, papar ’’ katanya.
Untuk porang seperti ini, seluruh dunia membutuhkannya, sehingga pasarnya luas. Menanam porang hasilnya lima kali lebih besar dibanding menanam empon-empon, dan sepuluh kali lebih besar dibanding menanam jarak,’’ jelasnya menambahkan. [wah]

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 INFOBLA. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top