RUSUH : Anggota Polres Blora saat simulasi menghadapi aksi rusuh Pilgub Jateng oleh ulah provokator.
BLORA – Kepolisan Resor (Polres) Blora menyatakan kesiapannya mengamankan jalannya Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah. Untuk keperluan itu, disiapkan 550 personil, dan bukti kesiapan itu disampaikan Kepala Polres AKBP Kukuh Kalis Susilo dengan menggelar simulasi pengamanan Pilgub Jateng.
Dalam simulasi, ada tujuh peragaan yang memakan waktu sekitar 1,5 jam untuk pengamanan Pilgub, dan Polres Blora siap mengamankan Pilgub Jateng dari para perusuh dengan cara pembagian personil polisi di setiap desa ditempatkan dua petugas, jelasnya Minggu (28/4).
“Kami tempatkan personil Polres di desa-desa, dan anggota KPPS bisa kontak langsung ke masing-masing anggota,” jelasnya saat mampir di kantor Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Blora.
Khusus untuk peragaan atau simulasi pengamanan yang digelar baru-baru ini, adalah bentuk aksi pengamanan yang diikuti dari semua unsur Polres mulai dari intel, Satlantas, Resmob, dan unsur lain tersebut dimulai pencoblosan kartu suara oleh warga.
Di lokasi tersebut terdapat Kotak suara di tempat pemungutan suara (TPS). Warga yang datang mulai dari tuna rungu dan lansia. Setelah perhitungan suara dan terdapat saksi dari pasangan calon masing-masing, terjadi kericuhan, dan setelah ditangkap ternyata bukan warga setempat.
Rebut Kotak Suara
Peragaan lain, saat penyerahan hasil perhitungan suara ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) sebuah desa terpencil, kejadiannya saat kotak suara dibawa naik sepeda motor tiba-tiba dihadang oleh segerombol orang yang ingin merebut kotak suara tersebut.
Dalam adegan tersebut, polisi lalu bertindak tegas dan membekuk para perusuh, kemudian perusuh ditangkap, diamankan dan diperiksa oleh penyidik di Mapolsek terdekat, selanjutnya dibawa untuk diamankan di Mapolres.
Aksi simulasi lainnya, saat kotak suara sampai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), memang tidak ada kendala, dan kotak suara langsung dibawa ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Saat di KPU itu provokator beraksi untuk merebut kotak suara, namun mampu diamankan polisi.
“Dalam Pilgub dan Pemilu, tugas utama polisi adalah memberikan rasa aman masyarakat, ini agar hak pilihnya tersalurkan,” tandas Kepala Polres AKBP Kukuh Kalis Susilo. [wah]
0 komentar:
Posting Komentar