Rencananya HET gas elpiji 3 kilogram ditetapkan Rp 15.000. "Harga tersebut mengacu pada HET di daerah lain sekitar Blora seperti Kudus. Kalau harganya di bawah Rp 15.000 kami khawatir gas elpiji Blora lari ke daerah lain," ujarnya.
Rudatiningsih juga menyebutkan Pemkab Blora sudah pernah pengajukan tambahan kuota gas elpiji ke pemerintah pusat. Namun permintaan tambahan kuota sebanyak 3.750.000 tabung yang disampaikan pada Februari 2013 tersebut, hingga kini belum ada jawaban. Jumlah itu naik sekitar 10 persen dibanding kuota tahun lalu sebanyak 3.414.810.
Permintaan diajukan karena terjadinya peningkatan kebutuhan gas elpiji di Blora seiring tumbuhnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). ''Kami masih menunggu jawaban dari permintaan kami. Mudah-mudahan dipenuhi pemerintah,'' tandasnya.
Ketua DPRD Blora, H Maulana Kusnanto, menyatakan pemerintah pusat telah mengeluarkan sejumlah keputusan terkait kuota, distribusi dan harga gas elpiji. Menurutnya berdasarkan aturan tersebut pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk menetapkan HET gas elpiji.
"Untuk nasional sesuai ketentuan yang ada, elpiji 3 kilogram harganya Rp 12.750. Dari dokumen yang ada di tangan saya, surat keputusan (SK) bupati Blora tentang HET gas elpiji 3 kilogram belum ditandatangani. Padahal itu sangat perlu," katanya.
Sales Representative Rayon IV GAS Domestik Region III PT Pertamina, Tiara Thesaufi, meminta Pemkab Blora segera mengeluarkan keputusan HET gas elpiji 3 kilogram, sehingga, menurutnya, harga jual elpiji di konsumen akan lebih terkendali. (Suara Merdeka - infoBlora)
Written by Seputar Blora
We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.
0 komentar:
Posting Komentar