BLORA - Pemkab Blora meminta Pertamina Hulu Energi (PHE) Randugunting segera mengeksplorasi dan memproduksi minyak dan gas (migas) di wilayah Blok Randugunting.
Permintaan ini akan disampaikan dalam pertemuan silaturahmi antara Pemkab dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) wilayah Jawa, Bali, Madura, dan Nusa Tenggara (Jabamanusa) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PHE Randugunting di Cepu hari ini.
"Tidak ada pesan khusus yang akan kami sampaikan dalam pertemuan itu. Hanya melalui silaturahmi ini kami akan menyampaikan harapan agar Blok Randugunting segera dieksplorasi dan diproduksi," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Setda) Blora Sutikno Slamet, kemarin.
Menurutnya, pertemuan itu atas menginisiasi SKK Migas bersama KKKS PHE Randugunting. Dalam pertemuan itu akan diperkenalkan sejumlah pejabat baru yang kini berada di kedua lembaga tersebut.
"Kalau lapangan migas Blok Randugunting sudah mulai berproduksi, tentu Blora akan mendapatkan dana bagi hasil (DBH) migas dari kawasan itu," tandasnya.
Pemkab sangat berkepentingan terhadap Blok Randugunting. Pasalnya, hingga kini lapangan migas yang cakupan wilayahnya sebagian berada di Blora bagian barat (Kecamatan Tunjungan, Ngawen, Japah, dan Todanan) itu sama sekali belum menghasilkan migas.
Padahal sejak 2007 PHE Randugunting dua kali mengeksplorasi sumur di kawasan Blok Randugunting, yaitu di Desa Krocok, Kecamatan Japah dan Desa Tinapan, Kecamatan Todanan yang disebut dengan Sumur Diponegoro (DPG).
Namun dari dua kegiatan itu, PHE belum menemukan minyak. Yang didapat adalah gas. Upaya penemuan sumur minyak baru di Blok Randugunting terus dilakukan PHE. Di akhir 2012, PHE mengurus izin kegiatan eksplorasi sumur Kenangarejo (KGR)-1 di Desa Kedungrejo, Kecamatan Tunjungan. (H18-57,88) (Suara Merdeka)
Kamis, 25 April 2013
Pemkab Desak Eksplorasi Blok Randugunting
12.48
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar