Kamis, 25 April 2013

Longsor, Jalan Terancam Putus

12.51

BLORA - Jalan penghubung antar desa yang menghubungkan Desa Sumurboto menuju Desa Brumbung, Kecamatan Jepon, Blora  terancam putus pascalongsoran susulan yang terjadi akibat hujan deras beberapa hari ini. Sebelumnya, longsoran jalan satu-satunya akses bagi warga Desa Sumurboto itu hanya mengerus bahu jalan saja. Namun hingga, Rabu (24/4) longsoran hampir memutuskan jalan itu. Akibatnya, warga saat melintas ada yang turun karena takut jatuh atau sangat hati-hati. "Dulunya hanya longsor biasa, tapi teryata sudah mengancam jalan ini," kata Sariman, salah seorang warga Sumurboto saat melintas jalan itu.
Dia khawatir, kalau hujan dan terus longsor dan mengakibatkan putusnya jalan itu. Kalau putus maka warga kalau akan ke Jepon atau ke Blora harus memutar lewat Turirejo, Kecamatan Jepon atau lewat Pakis Blora, yang jaraknya lebih panjang dan waktu tempuh akan semakin lama, belum lagi kondisi jalan yang rusak parah. "Kalau dulu segera diberi talut tentu tidak akan separah ini," katanya.
Supriyadi salah seorang perangkat Desa Sumurboto mengatakan, kondisi jalan memang terancam putus akibat longsoran karena terena terus digerus oleh aliran sungat Murboto. Dia membenarkan kalau jalan itu selama ini menjadi satu-satunya akses terdekat menuju pusat kota. Bahkan bisa dikatakan menjadi jalan utama bagi warga Sumurboto. "Semoga saja bisa segera diperbaki, kalau tidak maka masyarakat akan terancam," tandasnya.
Dari pantuan Suara Merdeka di lokasi longsoran Rabu (24/4), longsoran memang cukup parah dan sudah menyentuh sebagian aspal yang ada. Longsoran mencapai sekitar tujuh meter dengan dalam sekitar empat meter.
Adapun arus sungai kelihatan cukup deras, selain mengancam jalan, beberapa areal sawah juga ikut terancam longsor. Bahkan, beberapa warga saat melintas terpaksa harus turun karena takut jatuh ke bawah. Sebab, jalan yang ada sudah dalam kondisi rusak dengan aspal yang sudah hilang. Mereka lebih memilih menuntun sepedanya yang penting selamat.
Sudah Diusulkan
Sementara itu, Kepala Desa Sumurboto Jayadi mengatakan,  jalan yang terkena longsoran itu sudah berlangsung sekitar satu bulan yang lalu. Usaha telah dilakukan dengan diusulkan agar mendapatkan dana perbaikan longsoran jalan agar tidak memutuskan jalan.
''Kalau sampai putus maka aktivitas masyarakat memang akan terganggu karena harus memutar dan memakan waktu lama. Memang harus segera diperbaiki, sudah saya usulkan kepada Pemkab," ujarnya.
Terpisah Ketua Komisi C DPRD Blora Hanindyo Andri Baskora mengatakan, dana untuk mengatasi longsoran yang ada di Bangsri sudah dimasukkan dalam anggaran tahun ini. Karena itu setelah APBD di tetapkan bisa segera dikerjakan agar jalan tidak longsor, karena  menjadi akses utama warga utama. Andri menambahkan, jika melihat kondisi jalan tersebut sebenarnya bisa masuk dalam kategori bencana, sebab kerusakannya karena alam."Tahun ini sudah masuk dalam anggaran," kata wakil rakyat asal Partai Golkar ini.
Menurutnya, banyaknya infrastruktur yang rusak karena faktor alam memang harus segera ditindaklanjuti dengan cepat, minimal pencegahan awal agar tidak sampai semakin parah.
Dia mencontohkan, longsoran di Grojogan atau Jalan Sudarman, serta ambruknya jembatan yang ada di Pilang Randublatung. "DPU harus segera melakukan penanganan meskipun hanya sementara, sebab bila tidak maka jalan akan segera putus," saran Andri. (gie-42) (Suara Merdeka)

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 INFOBLA. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top