BLORA - Putusnya Jembatan Codong, Dusung Karanganyar, Desa Pilang, Kecamatan Randublatung, Kamis (25/4) membuat aktivitas dan transportasi masyarakat setempat menjadi terhambat.
Pasalnya, jembatan tersebut merupakan penghubung dari Kecamatan Randublatung menuju Kradenan yang paling dekat. Akibatnya, warga di kedua kecamatan tersebut harus memutar bila akan ke Randublatung atau Menden. Jarak yang harus ditempuh cukup jauh, sebab harus memutar melewati Desa Sumber. "Jembatan ini sangat penting, setelah putus bila mau ke Randublatung saya harus memutar dengan rute yang cukup panjang," ungkap Sugiyono warga Desa Menden kecamatan Kradenan, kemarin.
Dia menuturkan, sebenarnya jembatan itu tidak panjang, beruntung saat putus dan ambrol tidak ada yang lewat, sehingga tidak ada korban jiwa.
Hal yang sama diungkapkan oleh Alifa warga Kelurahan Randubltung, dirinya bila mau ke Menden, Kradenan harus memutar melewati rute yang cukup panjang. "Susah juga Mas, sebab ini merupakan jembatan satu-satunya, kami harap Pemkab segera memperbaikinya," katanya.
Arus Deras
Jembatan Codong, sebenarnya tidak panjang hanya sekitar enam meter dan lebar lima meter. Namun karena sungai codong yang memiliki arus deras yang membuat salah satu pondasi tergerus air, sehingga menyebabkan jembatan ambrol.
Ketika dikonfirmasi Kepala UPTD Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kecamatan Randubaltung Sriyono mengatakan, jembatan yang putus itu dibangun sekitar 12 tahun yang lalu. "Ambrolnya murni karena tergerus arus air sungai yang sangat deras," katanya kepada Suara Merdeka, Kamis (25/4).
Dia mengatakan, saat ini pihaknya memasang rambu larangan dan menutup jalur yang menuju jembatan itu. Pihaknya juga belum berencana membuat jembatan darurat agar aaktivitas di kedua sisi jembatan dapat berjalan lancar.
Karena dengan putusnya jembatan itu, maka warga dari Randubaltung atau Menden maka harus memutar dengan menempuk jarak yang cukup jauh dan waktu yang cukup lama. "Sudah saya beri rambu-rambu dan ditutup di jalur itu," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Blora Hanindyo Andri meminta agar pihak terkait segera bertindak cepat untuk memperbaiki jembatan itu. Sebab merupakan sarana vital bagi warga terlebih menjadi akses satu-satunya.
"DPU harus segera menyusun perencanaan secepat mungkin, sebab saya melihat banyaknya jalan dan jembatan yang rusak akibat faktor alam," tandasnya. (gie-42,88) (Suara Merdeka)
Kamis, 25 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar