BLORA. Masa yang berjumlah sekitar 1000 orsng dan tergbung dalam Serikat Petani Blora Selatan (SPBS), Selasa lalu mendatangi Kantor Central Processing Plant (CPP) Gas di Desa Sumber, Kecamtan Kradenan, Blora.
Mereka yang berasal dari sejumlah desa tersebut menuntut PT.Inti Karya Persada Teknik (IKPT) salah satu anggota konsorsium dari PT.Adhi Karya selaku operator pembangunan proyek untuk menepati janjinya membangun jalan yang ada di desa sekitar proyek.
Masa yang terdiri dari para petani, ibu rumah tangga dan anak-anak berkumpul sejak pukul 07.00 dibawah pengawalan ketat sejumlah personel dari Polres Blora dan TNI. Mereka bergerak dari Balaidesa Sumber menuju kantor CPP Gas dengan berjalan kaki sambil membentangkan spanduk.
Selain warga masyarakat yang tinggal disekitar proyek, aksi kemarin juga diikuti sejumlah aktivis dari LSM diantaranya Kotak, Pending Emas dan Bocah Blora (BB). Sejumlah tokoh masyarakat dan anggota DPRD juga terkihat diantara para pengunjuk rasa, seperti Lilik Sugiyanto (mantan anggota DPRD), sedangkan anggota DPRD Blora yang ikut unjuk rasa adalah Kartini, Muntahar, dan Bakoh Santoso.
Dalam orasinya, tersirat bahwa sejak proyek pembangunan CPP Gas berlangsung, jalan antara Dukuh Peting Desa Kutukan Kec.Randublatung sampai dengan Desa Sumber Kec.Kradenan rusak parah. Rusaknya jalan sepanjang 4 km tersebut telah menimbulkan kerugian yang tidak terhitung terhadap masyarakat.
"Entah sudah berapa kerugian dan orang yang jadi korban kecelakaan karena kerusakan jalan ini," ujar koordintor aksi, Bambang Eksi.
Menurut Bambang, Blora merupakan kabupaten yang dikenal kaya akan sumber daya alam (SDA), mulai dari minyak bumi, gas dan kayu jati. Namun kekayaan alam tersebut tidak bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat. Salah satu buktinyaadalah keberadaan sarana transportasi yang kian hari kian bertambah rusak. "Jalan-jalan tambah hancur, apakah pertambangan itu benar-benar untuk rakyat?" tambahnya.
Sementara itu, Eko Arifianto perwakilan dari LSM Kotak mengungkapkan adanya pembangunan CPP Gas di Desa Sumber sebenarnya telah memberikan harapan baru bagi warga di sekitar proyek. Proyek gas terbesar yang akan mensuplai kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Tambaklorok, Semarang itu juga patut menjadi kebanggaan Kabupaten Blora.
Namun kenyataannya keberadaan proyek tersebut, saat ini justru menjadi salah satu penyebab utama kerusakan sarana infrastruktur di wilayah sekitar pertambangan.
Menurut Eko Arifianto, Bupati Blora pernah menyatakan jika perbaikan jalan dari Peting sampai Menden akan dilaksanakan April. Pernyataan tersebut disampaikan saat Musrenbang di Kecamatan Kradenan dan silahturahmi petani di Pendopo Rumah Dinas Bupati beberapa waktu lalu. Pihak PT.IKPT dan Pertamina Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) juga telah berjanji menyanggupi hal tersebut. "katanya April akan dibangun, tapi mana?," ujarnya.
Menanggapi tuntutan tersebut, Manajer Operasional PT.IKPT Adhi Karya, Y Iwan Yasin mengatakan pembangunan jalan antara Peting hingga Menden baru akan dilaksanakan pada pertengahan Juni mendatang. "Perbaikan jalan ini (Peting-Menden) akan tetap dilakukan, karena sudah melekat dengan kegiatan proyek," ujar Yasin di depan para pengunjuk rasa.
Para pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 10.00 setelah perwakilan mereka diterima pihak manajemen PT.IKPT untuk berdialog lebih lanjut terkait kepastian realisasi janji perbaikan jalan dengan didampingi sejumlah tokoh masyarakat dan anggota DPRD Kabupaten Blora. (rs-infoBlora)
Mereka yang berasal dari sejumlah desa tersebut menuntut PT.Inti Karya Persada Teknik (IKPT) salah satu anggota konsorsium dari PT.Adhi Karya selaku operator pembangunan proyek untuk menepati janjinya membangun jalan yang ada di desa sekitar proyek.
Masa yang terdiri dari para petani, ibu rumah tangga dan anak-anak berkumpul sejak pukul 07.00 dibawah pengawalan ketat sejumlah personel dari Polres Blora dan TNI. Mereka bergerak dari Balaidesa Sumber menuju kantor CPP Gas dengan berjalan kaki sambil membentangkan spanduk.
Selain warga masyarakat yang tinggal disekitar proyek, aksi kemarin juga diikuti sejumlah aktivis dari LSM diantaranya Kotak, Pending Emas dan Bocah Blora (BB). Sejumlah tokoh masyarakat dan anggota DPRD juga terkihat diantara para pengunjuk rasa, seperti Lilik Sugiyanto (mantan anggota DPRD), sedangkan anggota DPRD Blora yang ikut unjuk rasa adalah Kartini, Muntahar, dan Bakoh Santoso.
Dalam orasinya, tersirat bahwa sejak proyek pembangunan CPP Gas berlangsung, jalan antara Dukuh Peting Desa Kutukan Kec.Randublatung sampai dengan Desa Sumber Kec.Kradenan rusak parah. Rusaknya jalan sepanjang 4 km tersebut telah menimbulkan kerugian yang tidak terhitung terhadap masyarakat.
"Entah sudah berapa kerugian dan orang yang jadi korban kecelakaan karena kerusakan jalan ini," ujar koordintor aksi, Bambang Eksi.
Menurut Bambang, Blora merupakan kabupaten yang dikenal kaya akan sumber daya alam (SDA), mulai dari minyak bumi, gas dan kayu jati. Namun kekayaan alam tersebut tidak bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat. Salah satu buktinyaadalah keberadaan sarana transportasi yang kian hari kian bertambah rusak. "Jalan-jalan tambah hancur, apakah pertambangan itu benar-benar untuk rakyat?" tambahnya.
Sementara itu, Eko Arifianto perwakilan dari LSM Kotak mengungkapkan adanya pembangunan CPP Gas di Desa Sumber sebenarnya telah memberikan harapan baru bagi warga di sekitar proyek. Proyek gas terbesar yang akan mensuplai kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Tambaklorok, Semarang itu juga patut menjadi kebanggaan Kabupaten Blora.
Namun kenyataannya keberadaan proyek tersebut, saat ini justru menjadi salah satu penyebab utama kerusakan sarana infrastruktur di wilayah sekitar pertambangan.
Menurut Eko Arifianto, Bupati Blora pernah menyatakan jika perbaikan jalan dari Peting sampai Menden akan dilaksanakan April. Pernyataan tersebut disampaikan saat Musrenbang di Kecamatan Kradenan dan silahturahmi petani di Pendopo Rumah Dinas Bupati beberapa waktu lalu. Pihak PT.IKPT dan Pertamina Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) juga telah berjanji menyanggupi hal tersebut. "katanya April akan dibangun, tapi mana?," ujarnya.
Menanggapi tuntutan tersebut, Manajer Operasional PT.IKPT Adhi Karya, Y Iwan Yasin mengatakan pembangunan jalan antara Peting hingga Menden baru akan dilaksanakan pada pertengahan Juni mendatang. "Perbaikan jalan ini (Peting-Menden) akan tetap dilakukan, karena sudah melekat dengan kegiatan proyek," ujar Yasin di depan para pengunjuk rasa.
Para pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 10.00 setelah perwakilan mereka diterima pihak manajemen PT.IKPT untuk berdialog lebih lanjut terkait kepastian realisasi janji perbaikan jalan dengan didampingi sejumlah tokoh masyarakat dan anggota DPRD Kabupaten Blora. (rs-infoBlora)
0 komentar:
Posting Komentar