BLORA. Tawuran mulai merambah ke Kabupaten Blora. Bukan karena genk motor atau perkelahian pelajar tetapi ini justru antar warga dua dukuhan tetangga desa.
Awal bulan ini Kecamatan Kunduran sempat heboh karena tawuran warga Dukuh Pungkruk Desa Botoreco dengan warga Dukuh Ngronggah Desa Sempu tepatnya hari kamis malam, 2 Mei lalu.
Tawuran ini dipicu saat puluahn pemuda Dukuh Pungkruk Desa Botoreco pulang menonton campursari di Dusun Kawisan Desa Botoreco. Sesampainya di perempatan jalan Dukuh setempat, dua warga Ngronggah ditabrak motornya. Setelah ditabrak, dua warga Ngronggah itu dilempari batu oleh rombongan warga Pungkruk.
Lantaran tak terima, warga Dukuh Ngronggah yang sedang nongkrong di perempatan jalan didekatnya pun ikut membantu dua warga yang dilempari batu tersebut. Karena sudah beberapa kali setiap ada tontonan, warga Pungkruk selalu merasa paling jago dan dalam beberapa kasus pemukulan yang mereka lakukan seperti pada warga Desa Buloh beberapa waktu lalu selalu tidak ada penanganan dari pihak berwajib.
Tokoh pemuda Dukuh Ngronggah, Parnadi menceritakan setelah dilempar batu warga Dukuh Pungkruk pulang. Namun tak berselang lama mereka datang kembali dari arah timur dengan jumlah sekitar 50 orang.
Mereka membawa golok dan batu. "Belum sampai di perempatan jalan Dukuh Ngronggah, datang dari arah barat petugas dari Polsek Kunduran, pemuda Dukuh Pungkruk pun lari terbirit-birit ada yang ke rumah-rumah warga dan ada yang ke tengah sawah," tuturnya.
Pagi harinya, Perangkat Desa Sempu membuat laporan ke Polsek Kunduran. Isi laporan itu bahwa pemuda Dukuh Pungkruk Desa Botoreco yang bernama Sutris dan Alip yang membawa senjata tajam dan melempar batu ke warga Dukuh Ngronggah Desa Sempu.
Atas laporan itu kedua pemuda tersebut dimintai keterangan di Mapolsek Kunduran, namun sore harinya dilepaskan. Malam harinya satu truck warga Ngronggah mendatangi Polsek Kunduran meminta agar kedua pemuda Pungkruk itu diproses hukum. Sebab dahulu juga pernah memukul warga Desa Buloh tapi tak diproses juga.
Atas dasar itu lanjut dia, Kemudian pihak Muspika berjanji akan memediasi di Balai Desa Sempu malam harinya. Mediasi dimulai pukul 19.00 sampai 22.00 dihadiri Camat Kunduran, Riyanto Warsito, Kapolsek Kunduran AKP Agus Budiyana, Kades Buloh Slamet, dan Kades Sempu Warno.
Pada kesempatan itu Kapolsek Kunduran, Agus Budiyana mengajak pada warga selalu hidup damai dan berdampingan. Ia juga menekankan tentang tupoksi Polisi sebagai Kamtibmas pada masyarakat.
"Kita akan proses kedua pemuda Pungkruk tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," jelasnya pada ratusan warga yang hadir di Balai Desa malam itu. (rs- infoBlora)
Awal bulan ini Kecamatan Kunduran sempat heboh karena tawuran warga Dukuh Pungkruk Desa Botoreco dengan warga Dukuh Ngronggah Desa Sempu tepatnya hari kamis malam, 2 Mei lalu.
Tawuran ini dipicu saat puluahn pemuda Dukuh Pungkruk Desa Botoreco pulang menonton campursari di Dusun Kawisan Desa Botoreco. Sesampainya di perempatan jalan Dukuh setempat, dua warga Ngronggah ditabrak motornya. Setelah ditabrak, dua warga Ngronggah itu dilempari batu oleh rombongan warga Pungkruk.
Lantaran tak terima, warga Dukuh Ngronggah yang sedang nongkrong di perempatan jalan didekatnya pun ikut membantu dua warga yang dilempari batu tersebut. Karena sudah beberapa kali setiap ada tontonan, warga Pungkruk selalu merasa paling jago dan dalam beberapa kasus pemukulan yang mereka lakukan seperti pada warga Desa Buloh beberapa waktu lalu selalu tidak ada penanganan dari pihak berwajib.
Tokoh pemuda Dukuh Ngronggah, Parnadi menceritakan setelah dilempar batu warga Dukuh Pungkruk pulang. Namun tak berselang lama mereka datang kembali dari arah timur dengan jumlah sekitar 50 orang.
Mereka membawa golok dan batu. "Belum sampai di perempatan jalan Dukuh Ngronggah, datang dari arah barat petugas dari Polsek Kunduran, pemuda Dukuh Pungkruk pun lari terbirit-birit ada yang ke rumah-rumah warga dan ada yang ke tengah sawah," tuturnya.
Pagi harinya, Perangkat Desa Sempu membuat laporan ke Polsek Kunduran. Isi laporan itu bahwa pemuda Dukuh Pungkruk Desa Botoreco yang bernama Sutris dan Alip yang membawa senjata tajam dan melempar batu ke warga Dukuh Ngronggah Desa Sempu.
Atas laporan itu kedua pemuda tersebut dimintai keterangan di Mapolsek Kunduran, namun sore harinya dilepaskan. Malam harinya satu truck warga Ngronggah mendatangi Polsek Kunduran meminta agar kedua pemuda Pungkruk itu diproses hukum. Sebab dahulu juga pernah memukul warga Desa Buloh tapi tak diproses juga.
Atas dasar itu lanjut dia, Kemudian pihak Muspika berjanji akan memediasi di Balai Desa Sempu malam harinya. Mediasi dimulai pukul 19.00 sampai 22.00 dihadiri Camat Kunduran, Riyanto Warsito, Kapolsek Kunduran AKP Agus Budiyana, Kades Buloh Slamet, dan Kades Sempu Warno.
Pada kesempatan itu Kapolsek Kunduran, Agus Budiyana mengajak pada warga selalu hidup damai dan berdampingan. Ia juga menekankan tentang tupoksi Polisi sebagai Kamtibmas pada masyarakat.
"Kita akan proses kedua pemuda Pungkruk tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," jelasnya pada ratusan warga yang hadir di Balai Desa malam itu. (rs- infoBlora)
0 komentar:
Posting Komentar