BLORA. Apa yang dilakukan Ahmad Solikun (17), siswa salah satu SMK di Blora ini patut jadi perhatian para orang tua. Pasalnya pelajar asal Desa Kalangan Kecamatan Tunjungan, Blora ini memilih gantung diri karena tidak dibelikan motor oleh orang tuanya.
Ahmad Solikun nekat gantung diri pada hari Rabu malam lalu di dalam kamarnya dengan seutas tali yang diikatkan dengan kayu penyangga atap rumah yang ada di dalam kamarnya. Aksinya sempat diketahui orang tuanya Jumadi dan Dami yang kemudian langsung menurunkan tubuhnya karena masih terlihat bernafas namun kondisinya sudah lemas dan langsung membawanya ke RSUD dr.R.Soetijono Blora. Setelah menjalani perawatan sehari di rumah sakit nyawanya tak tertolong.
Suwarto warga desa setempat mengatakan bahwa korban beberapa kali mengajukan permintaan kepada kedua orang tuanya untuk dibelikan sepeda motor, namun belum juga dipenuhi.
Termasuk ketika orangtuanya menjual sapi tetapi bukan untuk membeli motor seperti yang dia inginkan. Mungkin karena kecewa akhirnya anak kedua Jumadi dan Dami ini lebih memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Kapolres Blora, AKBP Kukuh Kalis Susilo melalui Kapolsek Tunjungan AKB Zuwono mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan dikatahui bahwa Ahmad Solikun murni bunuh diri, dengan alasan apa yang diinginkan tidak diberikan oleh kedua orang tuanya.
"Itu percobaan bunuh diri dengan cara menggantung, korban meninggal di rumah sakit sehari kemudian," kata AKP Zuwono. (rs-infoBlora)
Ahmad Solikun nekat gantung diri pada hari Rabu malam lalu di dalam kamarnya dengan seutas tali yang diikatkan dengan kayu penyangga atap rumah yang ada di dalam kamarnya. Aksinya sempat diketahui orang tuanya Jumadi dan Dami yang kemudian langsung menurunkan tubuhnya karena masih terlihat bernafas namun kondisinya sudah lemas dan langsung membawanya ke RSUD dr.R.Soetijono Blora. Setelah menjalani perawatan sehari di rumah sakit nyawanya tak tertolong.
Suwarto warga desa setempat mengatakan bahwa korban beberapa kali mengajukan permintaan kepada kedua orang tuanya untuk dibelikan sepeda motor, namun belum juga dipenuhi.
Termasuk ketika orangtuanya menjual sapi tetapi bukan untuk membeli motor seperti yang dia inginkan. Mungkin karena kecewa akhirnya anak kedua Jumadi dan Dami ini lebih memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Kapolres Blora, AKBP Kukuh Kalis Susilo melalui Kapolsek Tunjungan AKB Zuwono mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan dikatahui bahwa Ahmad Solikun murni bunuh diri, dengan alasan apa yang diinginkan tidak diberikan oleh kedua orang tuanya.
"Itu percobaan bunuh diri dengan cara menggantung, korban meninggal di rumah sakit sehari kemudian," kata AKP Zuwono. (rs-infoBlora)
0 komentar:
Posting Komentar