BLORA- Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mendukung upaya yang dilakukan PT Perhutani dalam mengembangkan dan membudidayakan tanaman porang di areal kawasan Hutan, terlebih lagi penanaman dan penanaman tanaman porang tersebut melibatkan petani yang ada di sekitar kawasan hutan.
Menurutnya tepung porang saat ini harganya mahal dan sangat dibutuhkan terutama di negara Jepang dan kawasan asia timur. Selain itu juga digunakan untuk industri kosmetik dan obat-obatan. Dia mengatakan semuanya prosesnya nantinya akan dilakukan oleh Perhutani sehingga petani hanya fokus pada menanam. ”Perhutani sangat responsif dalam melaksanakan programnya, saya tidak mengira akan secepat ini dalam mengembangkan porang di Blora,” ujarnya.Siapkan Lahan
Direktur Utama PT Perhutani Bambang Sukmananto mengakui di Kabupaten Blora telah disiapkan lahan sekitar 1.200 hektar yang tersebar di empat KPH.
Di antaranya di KPH Randublatung sudah siap 520 hektar, KPH Cepu 480 hektar, KPH Blora 150 hektar, dan KPH Mantingan 50 hektar. Bambang mengatakan potensi porang di Blora sangat besar, kemudian disusul Madiun.”Untuk itu pabrik Tepung Porang nanti akan kami dirikan di Blora, sekitar setahun lagi,” kata Bambang. Pabrik tersebut nantinya bisa menampung 30 ribu ton porang setiap tahunnya. Dengan adanya pabrik di Blora nantinya bisa mengangkat kehidupan masyarakat, termasuk petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Menurutnya, porang baru akan bisa dipanen dua tahun lagi, sehingga tahun depan pabrik didirikan dan saat panen hasil tanaman porang dari petani sudah bisa dimanfaatkan.
Selama menunggu panen, petani akan dipekerjakan menanam porang dengan dibayar setiap bulannya.”Petani tidak usah khawatir untuk pemasaran, sebab akan kami tampung semua,” katanya. Selain menanam porang, Dahlan Iskan juga melihat tanaman empon-empon seperti temulawak dan kencur putih yang juga ditanam oleh petani LMDH dikawasan hutan. (Humas Perhutani)
0 komentar:
Posting Komentar