JAKARTA, - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meminta PT Pertamina (Persero) memasok bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar. Pasalnya, di beberapa SPBU daerah telah terjadi antrean solar.
"Sekarang banyak antrean solar, kenapa antrean? Karena truk-truk itu pengin beli solar subsidi. Sambil menunggu keputusan Presiden. Saya minta gelontorkan solar agar tidak ada antrean di beberapa daerah," ujar Wacik usai merayakan ulang tahun ke 64 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/4).
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) akan secara maksimal mengurai antrean pembeli Solar bersubsidi yang terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum(SPBU) sesuai dengan arahan pemerintah.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan Pertamina akan secara maksimal mengurai antrean pembeli Solar bersubsidi di SPBU. Pertamina, lanjut Hanung, sesuai dengan arahan pemerintah akan memastikan ketersediaan Solar bersubsidi di SPBU untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan memberikan prioritas kepada konsumen yang berhak sebagaimana telah diatur dalam Permen ESDM No.1/2013 dan Permen ESDM No.12/2012.
“Sesuai dengan arahan pemerintah, mulai sore ini Pertamina akan secara maksimal mengurai antrean pembeli Solar bersubsidi di SPBU. Masyarakat tidak perlu khawatir karena pasokan Solar bersubsidi aman. Pertamina bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk mengamankan penyaluran Solar bersubsidi agar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tutur Hanung.
Dia juga menegaskan antrean yang terjadi belakangan ini bukan disebabkan oleh masalah stok ataupun distribusi Pertamina. Kondisi stok Solar saat ini lebih dari cukup dan sangat aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Antrean yang terjadi di SPBU sama sekali bukan karena stok yang menipis atau masalah distribusi Pertamina. Stok sangat aman, akan tetapi untuk mendistribusikannya kepada masyarakat Pertamina mengacu pada kuota yang telah ditetapkan dalam APBN 2013,” tuturnya hari ini.
Sesuai penugasan Pemerintah, kuota Solar bersubsidi yang menjadi tanggung jawab Pertamina tahun ini lebih rendah 8,3 persen dibandingkan dengan realisasi penyaluran tahun lalu, yaitu dari 15,56 juta KL turun menjadi 14,28 juta KL. Hal ini tentu saja berakibat pada pada turunnya kuota Solar bersubsidi di daerah-daerah.
Hingga kuartal I 2013, penyaluran Solar bersubidi di hampir seluruh propinsi mengalami telah melebihi kuota yang rata-rata secara nasional mencapai 5,2 persen. Sebagai bentuk aksi korporasi, Pertamina juga telah menyediakan lebih banyak outlet dan stok untuk Solar non subsidi sehingga diharapkan masyarakat, dan terutama kendaraan yang telah diatur dalam Permen ESDM No.1/2013 dan Permen ESDM No.12/2012 dapat menggunakan Solar non subsidi di outlet-outlet yang telah disediakan.
Sunandar - PedomanNEWS
0 komentar:
Posting Komentar