Senin, 29 April 2013

Bibit Waluyo : 1,7 Juta KK di Jateng Belum Teraliri Listrik Diantaranya Pekalongan & Blora

11.22

 
SEMARANG,- Listrik menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Namun, sampai saat ini sebanyak 1,7 juta kepala keluarga (KK) belum teraliri listrik. Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengungkapkan, energi listrik ikut menopang pertumbuhan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi di Jateng tumbuh positif mencapai 6,34%. Hal ini seiring daya ungkit energi di Jateng yang semakin membaik. Namun, masih ada 1,7 juta KK yang belum teraliri listrik.

"Sejumlah daerah seperti Pekalongan dan Blora banyak yang belum teraliri listrik. Untuk itu ke depan saya berharap PLN segera merealisasikan pengaliran listrik di beberapa wilayah Jateng," katanya saat penandatanganan nota kesepahaman Pengembangan Ketenagalistrikan Provinsi Jateng 2013-2016 di kantor PLN Distribusi Jateng-DIY, kemarin.

Selain itu, Bibit berharap pembangunan jaringan listrik dan instalasi di Karimunjawa Kabupaten Jepara segera direalisasikan. Mengingat banyaknya potensi pariwisata di wilayah tersebut. Selama ini, warga Karimunjawa masih bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang dikelola Pemkab Jepara. Namun, PLTD tersebut tidak mampu mengalirkan listrik selama 24 jam. Untuk kawasan pemukiman warga, listrik menyala mulai pukul 18.00-06.00 WIB.

Namun, untuk kawasan perkantoran setingkat kecamatan listrik menyala pukul 09.00-15.00. General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY, Djoko Rahardjo Abumanan menyatakan siap membangun jaringan listrik berbasis compressed natural gas (CNG) di Karimunjawa. Jaringan tersebut mulai dibangun pada awal 2014 dan diharapkan dalam tiga bulan bisa selesai. Berdasar hitungan, saat ini kebutuhan listrik di Karimunjawa sekitar 500 KVA.

"Pembangunan jaringan listrik di beberapa daerah termasuk Karimunjawa sejalan dengan upaya mengejar target rasio elektrifikasi hingga 90%. Pada 2012 lalu mencapai 80,4%. Diharapkan dalam empat tahun ke depan bisa 90%," terangnya. Tercatat, jumlah pelanggan PLN area Jateng-DIY sebanyak 8,5 juta pelanggan. Pembagian prosentase kapasitas daya terbesar masih kota Semarang dan Surakarta.

Sementara kota-kota lainnya seperti Kudus dan Rembang juga semakin bertumbuh seiring banyaknya industri yang dibangun. Djoko menambahkan, aliran daya tertinggi saat beban puncak pelanggan berada di Purwokerto dan Boyolali. Hal ini disebabkan makin bertumbuhnya industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di wilayah itu. ( Fista Novianti / CN39 / JBSM ) - (Suara Merdeka)

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 INFOBLA. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top