BLORA - Sebanyak 35 dusun di Blora hingga kini belum ada jaringan listrik. Kalau pun ada aliran listrik, itu berasal dari jaringan listrik di dusun lain yang terdekat. Dibutuhkan dana tidak sedikit, bahkan mencapai miliaran rupiah untuk membangun jaringan listrik di semua pedukuhan tersebut.
Karena keterbatasan dana, Pemkab Blora meminta bantuan ke pemerintah pusat agar dibangun jaringan listrik di dusun-dusun itu. ''Kami sampaikan ke pemerintah pusat. Tentu kami berharap akan ada bantuan,'' ujar Kepala Dinas Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) Blora H Setyo Edy, kemarin.
Dia mencontohkan, salah satu bantuan pemerintah pusat tahun lalu yang pernah diberikan ke Blora terkait listrik ini, adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Dusun Nglebak, Desa Nglebak, Kecamatan Kradenan. PLTS di Nglebak itu, sebenarnya pengajuan bantuan di tahun 2011, namun baru direalisasikan tahun 2012 dan dioperasionalkan tahun ini.
Menurut Setyo Edy, tahun 2013 belum ada konfirmasi lebih lanjut tentang ada tidaknya bantuan serupa dari pemerintah pusat ke Blora. ''Kemungkinan pada Bulan Juli akan ada informasi atau jawaban dari pengajuan bantuan yang kami sampaikan ke pusat,'' katanya.
Lebih lanjut Setyo Edy menjelaskan, pihaknya mengupayakan agar seluruh dusun dan rumah warga di Blora diterangi listrik. Hanya saja untuk membangun jaringan listrik hingga ke pelosok desa terpencil dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.
''Anggaran dari APBD kabupaten tidak bisa mengatasi. Bahkan alokasi anggaran untuk Dinas ESDM jumlahnya lebih kecil dibanding dana untuk pembinaan olahraga dan bantuan seni budaya,'' tandasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari 16 kecamatan di Blora, hanya Kecamatan Cepu yang semua dukuhnya sudah teraliri jaringan listrik. Kecamatan yang paling banyak memiliki dukuh yang belum berlistrik, adalah Kradenan, sekitar tujuh dukuh. (H18-40,88) - (Suara Merdeka - infoBlora)
Karena keterbatasan dana, Pemkab Blora meminta bantuan ke pemerintah pusat agar dibangun jaringan listrik di dusun-dusun itu. ''Kami sampaikan ke pemerintah pusat. Tentu kami berharap akan ada bantuan,'' ujar Kepala Dinas Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) Blora H Setyo Edy, kemarin.
Dia mencontohkan, salah satu bantuan pemerintah pusat tahun lalu yang pernah diberikan ke Blora terkait listrik ini, adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Dusun Nglebak, Desa Nglebak, Kecamatan Kradenan. PLTS di Nglebak itu, sebenarnya pengajuan bantuan di tahun 2011, namun baru direalisasikan tahun 2012 dan dioperasionalkan tahun ini.
Menurut Setyo Edy, tahun 2013 belum ada konfirmasi lebih lanjut tentang ada tidaknya bantuan serupa dari pemerintah pusat ke Blora. ''Kemungkinan pada Bulan Juli akan ada informasi atau jawaban dari pengajuan bantuan yang kami sampaikan ke pusat,'' katanya.
Lebih lanjut Setyo Edy menjelaskan, pihaknya mengupayakan agar seluruh dusun dan rumah warga di Blora diterangi listrik. Hanya saja untuk membangun jaringan listrik hingga ke pelosok desa terpencil dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.
''Anggaran dari APBD kabupaten tidak bisa mengatasi. Bahkan alokasi anggaran untuk Dinas ESDM jumlahnya lebih kecil dibanding dana untuk pembinaan olahraga dan bantuan seni budaya,'' tandasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari 16 kecamatan di Blora, hanya Kecamatan Cepu yang semua dukuhnya sudah teraliri jaringan listrik. Kecamatan yang paling banyak memiliki dukuh yang belum berlistrik, adalah Kradenan, sekitar tujuh dukuh. (H18-40,88) - (Suara Merdeka - infoBlora)
0 komentar:
Posting Komentar