Rabu, 22 Mei 2013

Kelangkaan Elpiji 3 kg : Pertamina Lakukan Extradropping, Blora Diprioritaskan

20.06

BLORA. Kelangkaan dan naiknya harga jual gas elpiji 3 kg di tingkat pengecer yang terjdi di Kabupaten Blora belakangan ini mendapat perhatian tersendiri Direktur Pemasaran dan Niaga PT.Pertamina (Persero), Hanung Budya Yuktyanta.

Dia memerintahkan para staf nya untuk mengatasi permasalahan tersebut "Semua yang terjadi terkait elpiji 3 kg harus diselesaikan dalam waktu secepatnya. Para GM Pertamina Pemasaran harus bisa mengatasi masalah tersebut. Kami minta Blora diprioritaskan," ungkapnya kemarin.

Pernyataan Hanung Budya Yuktyanta tersebut dikemukakan saat menjawab pertanyaan salah satu siswa SMA N 2 Cepu ketika berdialog dengan Direksi Pertamina ketika Program Direksi pertamina Mengajar di SMA N 2 Cepu kemarin.

Kegiatan itu juga dihadiri Bupati Blora Djoko Nugroho. Selain itu hadir pula General Manajer Pertamina Fuel Retail Marketing Reg IV Rifky E Hadiyanto serta General Manajer Pertamina Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) Dodi Sasongko.

"Mengapa gas elpiji 3 kg belakangan ini harganya naik dari harga awal 12.500 rupiah di beberapa tempat jadi 18.000 per tabung, bahkan untuk mendapatkannya harus antre atau menunggu beberapa hari karena pasokannya tidak lancar?," tanya Muhammad salah satu Pengurus OSIS SMAN 2 Cepu.

Mendapat pertanyaan kritis dari siswa tersebut. Direktur Pemasaran dan Niaga PT.Pertamina (Persero) Hanung Budya Yuktyanta memberikan jawaban lugas. Menurutnya gas elpiji 3 kg sejatinya adalah untuk warga kurang mampu. Itu karena Pemerintah memberikan subsidi harga elpiji 3 kg tersebut. Lantaran bersubsidi, maka kuota yang disediakan jumlahnya terbatas. Namun dalam perkembangannya elpiji 3 kg itu dibeli juga warga yang bukan miskin. "Mestinya orang kaya tidak boleh membeli gas 3 kg," tandasnya.

Hanung menyatakan, Pemerintah menurut rencana akan menambah kuota gas elpiji 3 kg. Diharapkan dengan adanya penambahan itu, permasalahan yang terjadi di daerah bisa teratasi.

Sementara itu untuk mengatasi kelangkaan dan naiknya harga elpiji 3 kg di Kab.Blora, Sabtu pekan lalu dilakukan operasi pasar di Kecamatan Jiken. Sebanyak 560 tabung gas elpiji 3 kg dijual di operasi pasar tersebut.

Jatah Harian
Selain itu, untuk Kabupaten Blora dilakukan pula extradropping sebanyak 8 LO ( 8 kali 560 tabung gas ). Extradropping yang dilakukan PT.Pertamina Rayon IV Gas Domestik Region III tersebut diluar jatah distribusi harian untuk Blora.

Masih terkait persoalan gas elpiji 3 kg di Blora, pekan lalu digelar hearing di DPRD Blora. Hearing dilakukan untuk menindaklanjuti pengaduan LSM Laskar Ampera menyikapi fenomena kelangkaan dan naiknya harga elpiji 3 kg yang terjadi di kab.Blora belakangan ini.

Hearing dipimpin Ketua DPRD Blora H.Maulana Kusnanto dan dihadiri sejumlah pihak terkait. Diantaranya Perwakilan PT.Pertamina Rayon IV Gas Domestik Region III Jawa Tengah, Hisnawamigas, Pemilik SPBE, SKPD terkait serta sejumlah anggota DPRD Blora.

Sales Representative Rayon IV gas Domestik Region III PT.Pertamina Tiara Thesaufi dalam hearing tersebut mengemukakan kenaikan harga elpiji di Blora belakangan ini disebabkan beberapa faktor. Diantaranya kebutuhan yang semakin tinggi seiring dengan semakin banyaknya para pelaku usaha UMKM di Blora,Selain itu juga rentang distribusi elpiji yang panjang seiring munculnya pengecer. Padahal kata dia sesuai peraturan yang berlaku tidak dikenal adanya pengecer. Yang ada adalah agen (penyalur) ke pangkalan (subpenyalur). Pengecer hanya diperkenankan untuk wilayah yang jauh dari pangkalan. Mata rantai yang panjang inilah yang menyebabkan harga tidak terkendali. (rs-infoBlora - Suara Merdeka)

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 INFOBLA. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top