SEMARANG. Dinas Perkebunan Jateng optimis bakal mampu mewujudkan target swasembada gula tahun ini sebesar 360 ribu ton. Dengan luasan areal tanaman 76.762 hektare, produksi tebu yang dihasilkan diperkirakan mencapai 5,92 juta ton.
Kondisi demikian diyakini bakal mampu menjadikan produksi gula surplus minimal 40 ribu ton. Kepala Dinas Perkebunan Jateng Tegoeh Wynarno Haroeno mengaku optimis produksi gula bakal surplus dan melebihi target swasembada gula.
Menurut dia, peningkatan produksi tanaman tebu menjadi salah satu indikasinya.
"Semula target produksi tanaman tebu 5,25 juta ton, tapi perkiraannya malah bisa mencapai 5,92 juta ton. Kalau diasumsikan produksi tebu 5,7 juta ton dan rendemennya tujuh, maka produksi gula bisa 400 ribu ton. Padahal, swasembada gula 360 ribu ton," kata Tegoeh di kantor Dinas Perkebunan Jateng, kompleks Tarubudaya, Ungaran, Senin (27/5).
Tegoeh menyatakan, jika produksi gula surplus, hal ini berarti Jateng mampu menyumbang kebutuhan gula nasional. Dukungan pencapaian swasembada gula ini cukup luar biasa. Hingga kini, revitalisasi pabrik gula (PG) Sragi, Kabupaten Pekalongan sudah terselesaikan.
Selain itu, pabrik gula baru di Blora juga siap dioperasikan pada September mendatang. Investasi PG Blora di luar kebutuhan lahan ini mencapai Rp 1,5 triliun.
Dengan kesiapan pembangunan pertebuan, Jateng kini bertekad untuk mendukung kesuksesan swasembada gula nasional 2014. Dinas Perkebunan yang pada 25 Mei lalu berusia 37 tahun ini memiliki kekuatan 430 persenel yang terdiri atas PNS, tenaga kontrak pendamping, dan penyuluh lapangan penghijauan. Mereka siap mendukung pembangunan perkebunan untuk kesejahteraan masyarakat.(rs-infoBlora - Suara Merdeka)
Kondisi demikian diyakini bakal mampu menjadikan produksi gula surplus minimal 40 ribu ton. Kepala Dinas Perkebunan Jateng Tegoeh Wynarno Haroeno mengaku optimis produksi gula bakal surplus dan melebihi target swasembada gula.
Menurut dia, peningkatan produksi tanaman tebu menjadi salah satu indikasinya.
"Semula target produksi tanaman tebu 5,25 juta ton, tapi perkiraannya malah bisa mencapai 5,92 juta ton. Kalau diasumsikan produksi tebu 5,7 juta ton dan rendemennya tujuh, maka produksi gula bisa 400 ribu ton. Padahal, swasembada gula 360 ribu ton," kata Tegoeh di kantor Dinas Perkebunan Jateng, kompleks Tarubudaya, Ungaran, Senin (27/5).
Tegoeh menyatakan, jika produksi gula surplus, hal ini berarti Jateng mampu menyumbang kebutuhan gula nasional. Dukungan pencapaian swasembada gula ini cukup luar biasa. Hingga kini, revitalisasi pabrik gula (PG) Sragi, Kabupaten Pekalongan sudah terselesaikan.
Selain itu, pabrik gula baru di Blora juga siap dioperasikan pada September mendatang. Investasi PG Blora di luar kebutuhan lahan ini mencapai Rp 1,5 triliun.
Dengan kesiapan pembangunan pertebuan, Jateng kini bertekad untuk mendukung kesuksesan swasembada gula nasional 2014. Dinas Perkebunan yang pada 25 Mei lalu berusia 37 tahun ini memiliki kekuatan 430 persenel yang terdiri atas PNS, tenaga kontrak pendamping, dan penyuluh lapangan penghijauan. Mereka siap mendukung pembangunan perkebunan untuk kesejahteraan masyarakat.(rs-infoBlora - Suara Merdeka)
0 komentar:
Posting Komentar