SEMARANG - Memasuki peralihan musim, masyarakat diminta waspada puting beliung. Koordinator Pusat Informasi Bencana (PIB) Pusat Pengendalian Data dan Operasi (Pusdalop), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sulistiyanto mengatakan, puting beliung berpotensi terjadi pada musim peralihan kemarau ke musim penghujan, dan saat musim penghujan.
"Ciri-ciri datangnya puting beliung, biasanya dapat dilihat dengan adanya awan putih menjulang tinggi seperti kembang kol, yang berkembang menjadi awan gelap dan disertai hembusan udara dingin. Ciri ini kemudian diikuti hujan lebat," tuturnya, Juamt (24/5/2013).
Menurut Sulis, daerah paling berpotensi puting beliung adalah pesisir Pantai Utara Jawa (Pantura), karena angin bergerak dari daerah Kalimantan. Meskipun demikian, daerah selatan seperti Temanggung dan Wonosobo bukan berarti tidak berpotensi terjadi puting beliung. Daerah tersebut tetap berpotensi tenjadi puting beliung, karena berada di dataran tinggi.
Sesuai laporan dari BPBD kota/kabupaten, beberapa daerah potensial di antaranya Banyumas, Purbalingga, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Blora, kabupaten Semarang, Temanggung, dan Kendal.
"Tapi, yang lain bukan berarti tidak berpotensi, karena ada daerah lain yang potensial tapi belum melaporkan," ungkapnya. Daerah yang belum melaporkan di antaranya Sragen, Purworejo, Kebumen, Kudus, Klaten, Rembang, Pati, dan Jepara.
"Masyarakat harus selalu peka dan mengenali lingkungan, termasuk potensi bencana," imbaunya. (rs-infoBlora - Tribunnews)
"Ciri-ciri datangnya puting beliung, biasanya dapat dilihat dengan adanya awan putih menjulang tinggi seperti kembang kol, yang berkembang menjadi awan gelap dan disertai hembusan udara dingin. Ciri ini kemudian diikuti hujan lebat," tuturnya, Juamt (24/5/2013).
Menurut Sulis, daerah paling berpotensi puting beliung adalah pesisir Pantai Utara Jawa (Pantura), karena angin bergerak dari daerah Kalimantan. Meskipun demikian, daerah selatan seperti Temanggung dan Wonosobo bukan berarti tidak berpotensi terjadi puting beliung. Daerah tersebut tetap berpotensi tenjadi puting beliung, karena berada di dataran tinggi.
Sesuai laporan dari BPBD kota/kabupaten, beberapa daerah potensial di antaranya Banyumas, Purbalingga, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Blora, kabupaten Semarang, Temanggung, dan Kendal.
"Tapi, yang lain bukan berarti tidak berpotensi, karena ada daerah lain yang potensial tapi belum melaporkan," ungkapnya. Daerah yang belum melaporkan di antaranya Sragen, Purworejo, Kebumen, Kudus, Klaten, Rembang, Pati, dan Jepara.
"Masyarakat harus selalu peka dan mengenali lingkungan, termasuk potensi bencana," imbaunya. (rs-infoBlora - Tribunnews)
0 komentar:
Posting Komentar